VIVAnews - Striker Barcelona, Zlatan Ibrahimovic coba memberikan alasan mengapa cetakan golnya tak sesubur saat berlaga di Italia bersama Inter Milan.
Ibrahimovic mengakui jika mencetak gol di pentas Serie A memang lebih mudah dibanding La Liga. Ibra pernah tercatat sebagai Capocannoniere di musim terakhirnya bersama Inter Milan. Ibra mencetak 25 gol dalam 35 laga di Serie A.
“Di Italia, mereka memberi Anda tiga atau empat peluang dalam satu pertandingan. Dan Anda harus siap untuk tidak membuat sebuah kesalahan," ujar Ibra kepada El Periodico.
Sampai 21 jornada La Liga, Ibra baru mengemas 11 gol. Sempat tajam di awal musim, belakangan produktivitasnya menurun.
“Anda dapat bermain selama 80 menit tanpa menyentuh bola, tapi satu peluang pasti datang di akhir pertandingan. Dan Anda tidak bisa gagal karena mereka akan menghakimi Anda. Karena itu mereka menahan striker macam (Filippo) Inzaghi dan (David) Trezeguet yang mampu mencetak gol dari satu peluang," bebernya.
Sedangkan di Barcelona, Ibra mengaku seperti saat bermain di Ajax Amsterdam. Sepakbola di Spanyol menurut Ibra lebih memperhatikan keindahan sepakbola bukan melulu hasil seperti di Italia.
“Mereka (Italia) hanya butuh menang 1-0. Tidak ada alasan lain dibanding kemenangan. Jika orang berpikir tentang sepakbola indah, maka mereka akan berkata,'Ya, kamu bermain bagus tapi tidak memenangkan apapun, bukan?" tambahnya.
Ibra tak lupa memberikan pujian bagi sang pelatih Josep Guardiola yang secara terang-terangan memang tak meminta gol dari dirinya. Ia didatangkan Pep guna memenangkan sebuah pertandingan, bukan untuk mencetak gol.
"Pep bukan seorang polisi yang memberikan tugas secara diktator. Dia berpikir seperti seorang pemain. Sangat aktif dan berperan banyak di sesi latihan. (Fabio) Capello, (Roberto) Mancini dan (Jose) Mourinho tidak terlalu aktif," pungkasnya.
Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik
