Rest In Peace, Barcelona Berduka

Mantan asisten pelatih Barcelona, Tonny Bruins Slot
Sumber :
  • twitter.com/FCBarcelona

VIVA – Kabar duka datang dari Barcelona. Mantan asisten pelatih mereka di era 1988 hingga 1995, Tonny Bruins Slot meninggal dunia pada Senin sore WIB 2 November 2020.

Klasemen LaLiga: Real Madrid Juara, Girona Lolos ke Liga Champions

Kabar duka ini disampaikan langsung melalui Twitter resmi klub asal Catalan. Mereka mengumumkan Tonny meninggal dunia pada usia 73 tahun.

Tonny meninggalkan banyak kenangan di Barcelona. Dia datang untuk menjadi asisten dari Johan Cruyff. Era di mana permainan tiki-taka dibangun untuk menjadi identitas mereka.

5 Fakta Mengerikan Real Madrid Usai Juara LaLiga 2023/2024

"Kami berduka mengumumkan telah meninggalnya Tonny Bruins Slot. Dia merupakan asisten Johan Cruyff selama menjadi pelatih Barcelona. Istirahat dengan damai."

Memulai kariernya sebagai pemandu bakat di Amsterdam Football Club pada 1972 hingga 81, kemudian dia direktur oleh Ajax. Di sana dia sempat jadi pelatih interim selama semusim. Pada 1985 hingga 1988 dia beralih jadi asisten, seiring datangnya Cruyff.

Real Madrid Juara LaLiga 2023/24

Karena sudah merasa klop, Cruyff membawanya ikut serta ke Barcelona. Mereka berdua bekerja sama hingga akhirnya bisa menyumbangkan empat gelar juara LaLiga.

Setelah masa kerjanya bersama Barcelona usai, Tonny pulang ke Belanda untuk menjadi pelatih tim muda PSV Eindhoven. Pada 1999 dia kembali ke Ajax menjadi asisten hingga 2004.

Menjadi asisten pelatih Benfica di Liga Portugal juga sempat dijalaninya selama 2005 hingga 2006. Lalu dipinang PSV pada 2006 sampai 2007.

Kemampuan Tonny dalam membantu pelatih kepala membuat Valencia tergoda. Tapi lagi-lagi cuma satu musim dia bertahan, yaitu periode 2007 hingga 2008.

AZ Alkmaar jadi labuhan terakhir Tonny sebagai asisten pelatih. Karena pada 2010 dia ditunjuk sebagai kepala pemandu bakat Ajax Amsterdam hingga sekarang.

Capaian tertinggi Tonny ketika menjadi pelatih interim Ajax adalah juara Liga Belanda pada musim 1984/1985. Sedangkan sebagai manajer, dia turut dalam perayaan juara 2001/2002 dan 2003/2004.

Sedangkan untuk gelar Liga Champions, dua kali dia rasakan untuk tim yang berbeda. Bersama Ajax pada musim 1986/1987 dan Barcelona di 1991/1992.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya