Barcelona Ternyata Masih Punya Utang Transfer Pemain ke Klub Lain

Pemain Barcelona, Sergino Dest dalam uji coba melawan Gimnastic
Sumber :
  • twitter.com/FCBarcelona

VIVA – Laporan lebih lanjut muncul tentang sejauh mana krisis keuangan yang dialami Barcelona. Rupanya, El Barca masih berutang transfer pemain ke klub lain dalam beberapa tahun terakhir sekitar 114 juta euro (Rp1,8 triliun).

Viral Aksi Emak-emak di Makassar Mengamuk Sambil Ancam Pakai Parang Penagih Utangnya

Jumlah ini tetap ada meski laporan sebelumnya menyebutkan bahwa total utang Barcelona ke klub lain telah berkurang 28,4 persen. 

Menurut Marca, informasi terkait biaya utang transfer yang bocor terjadi jelang pengumuman resmi presiden Barcelona, Joan Laporta, dan direktur umum, Fran Revelter, pada Rabu 6 Oktober 2021, kepada pers, soal hasil audit keuangan ekstensif yang mereka lakukan.

Rasio Utang Pemerintah 2025 Ditargetkan Naik Jadi 40 Persen, Kemenkeu Buka Suara

Presiden Barcelona, Joan Laporta dan Ronald Koeman

Photo :
  • Marca

Manajemen Azulgrana pimpinan Laporta memang diperintahkan untuk melakukan itu setelah mereka mengambil alih rezim sejak Maret 2021.

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

Rincian utang Barcelona ke klub lain juga dibeberkan dalam laporan itu. El Barca diduga masih berutang kepada Juventus sebesar 39 juta euro (Rp644 miliar) yang berasal dari penandatanganan gelandang Miralem Pjanic.

Ajax juga masih mengharapkan bayaran 32 juta euro (Rp528 miliar) dari penjualan Frenkie de Jong, dan 16 juta euro (Rp264 miliar) dari pelepasan Sergino Dest, sehingga total utang Barcelona ke raksasa Eredivisie itu mencapai 48 juta euro (Rp793 miliar).

Sementara itu, Barcelona juga masih berutang 13 juta euro (Rp214 miliar) ke Liverpool untuk transfer Philippe Coutinho.

Memang, sebagian besar klub memiliki saldo terutang dengan klub lain terkait pembayaran transfer pemain, dengan skema pembauaran bisanya tersebar dalam beberapa musim. Namun, bagi Barcelona, jumlah itu sangat mengejutkan, mengingat fakta bahwa mereka juga berjuang untuk memangkas tagihan gaji para pemainnya.

Pandemi virus Corona tidak membantu neraca keuangan mereka pada musim lalu, dengan pendapatan para pemain dipotong secara signifikan karena kebijakan penguncian dan pembatasan kesehatan.

Raksasa Catalan itu mencatat kerugian senilai 481 juta euro (Rp7,9 triliun) pada musim lalu, yang menghasilkan pemotongan anggaran besar-besaran dari jumlah pra-pandemi 1.047 juta euro (Rp17,3 triliun) menjadi hanya 765 juta euro (Rp12,6 triliun).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya