Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id - Kepindahan Gareth Bale ke Real Madrid belakangan menimbulkan masalah. Parlemen Uni Eropa menilai ada kecurangan yang dilakukan oleh Madrid dalam proses pembelian Bale.
Baca Juga :
Real Madrid Dapat Kabar Gembira dari Ronaldo
Publik sepakbola sebelumnya sempat digemparkan dengan munculnya detail kontrak Bale di dunia maya. Di kontrak tersebut, Madrid diketahui meminjam uang dari sebuah bank di Spanyol, Bankia.
Informasi dari Telegraph, status Bankia saat Madrid membeli Bale ternyata sudah bailout, dan mereka telah mendapat kucuran dana dari Uni Eropa sebesar €18 miliar.
Beberapa anggota di Parlemen Uni Eropa curiga, transfer Bale ke Madrid adalah salah satu upaya pencucian uang atau penggelapan pajak.
Demi membuktikan dugaan tersebut, salah satu anggota Uni Eropa, Ramon Tremosa, meminta kepada otoritas pajak Eropa dan Spanyol untuk mengusut transfer Bale.
Ramon menilai pemeriksaan terhadap transfer The Road Runner sangat diperlukan demi mendapatkan bukti atas tuduhan adanya pencucian uang atau penggelapan pajak.
"Pertanyaannya sudah keluar karena kami ingin mendapatkan fakta yang jelas. Kami tak mau menyerang seseorang, tapi informasi yang berkembang dari Daily Telegraph perlu dibuktikan," kata Ramon seperti dikutip AS.
"Hal yang harus dibukikan adalah mengetahui dengan pasti apakah benar Madrid menerima uang dari bank yang sebenarnya mendapat jaminan publik. Periksa kasus ini seperti Lionel Messi dan Neymar," lanjutnya.
Bale pindah ke Madrid dari Tottenham Hotspur pada musim panas 2013 lalu. Manajemen Madrid mengaku membeli pemain asal Wales tersebut dengan uang sebesar €91,59 juta atau setara Rp1,38 triliun saja. Namun, dari dokumen yang bocor di dunia maya, ternyata harga Bale lebih dari €100 juta. (ase)
Halaman Selanjutnya
Demi membuktikan dugaan tersebut, salah satu anggota Uni Eropa, Ramon Tremosa, meminta kepada otoritas pajak Eropa dan Spanyol untuk mengusut transfer Bale.
