- REUTERS
VIVA.co.id – Atletico Madrid tampil perkasa di leg pertama semifinal Liga Champions menghadapi Bayern Munich. Bermain di depan publik Vicente Calderon, tim asuhan Diego Simeone berhasil memetik kemenangan tipis 1-0 atas tamunya.
Saul Niguez menjadi pahlawan. Gelandang 21 tahun itu membobol gawang The Bavarian tepat di menit 11. Aksinya sungguh sensasional. Sebelum menaklukkan kiper Manuel Neuer, dia lebih dulu menggocek tiga pemain bertahan.
Bagi Atletico, kemenangan itu menjadi modal berharga untuk bisa mengulang sukses dua tahun silam. Mereka membuka jalan untuk kembali ke final kompetisi antar klub Eropa paling bergengsi tersebut.
Pada pertemuan kedua, Atletico cuma harus bermain imbang. Atau cara lain, mereka boleh kalah dengan hanya selisih satu gol, namun tetap harus bisa mengoyak jala musuh. Memang bukan sebuah tugas yang ringan. Namun bukan merupakan misi mustahil pula.
Bayern bagaimana pun tetap lawan mengerikan. Apalagi pada duel lanjutan mereka akan bermain di Allianz Arena. Tapi menilik performa selama ini, tim yang sempat dijuluki FC Hollywood tetap punya celah.
Contohnya pada fase 16 besar, tim asuhan Pep Guardiola sempat dibuat kocar-kacir oleh wakil Italia, Juventus, yang sanggup mencatat keunggulan 2-0 di paruh waktu pertama pertandingan leg kedua di kandang Bayern, meski akhirnya tetap harus tunduk 4-2 setelah lewat dua babak tambahan.
Penyesalan dan motivasi Bayern
Untuk Bayern, pulang dengan membawa kekalahan dianggap belum menjadi akhir segalanya. Mereka tahu masih ada kesempatan untuk ganti memukul Atletico.
Butuh sedikitnya kemenangan 2-0 agar mereka bisa lolos. Sebagai punggawa kawakan, Neuer percaya dengan kemampuan timnya.
"Kami yakin bisa melaju ke final. Kami akan mengerahkan seluruh kemampuan kami di laga berikutnya di Allianz Arena," kata Neuer.
"Kami tampil sangat bagus di laga ini. Tapi di babak pertama kami memang kurang berani dan agresif. Di babak kedua, baru kami bermain lebih baik," lanjut penjaga gawang Jerman itu.
Hal senada juga diutarakan Guardiola. Dia yakin dengan kans lolos yang masih dimiliki Bayern. Cuma, eks entrenador Barcelona itu berpesan agar seluruh pemain bisa lebih fokus menerapkan strategi di lapangan.
Kami harus melakukan comeback yang sulit, tapi kami masih berharap bisa melaju ke final,” ujar Guardiola.
“Gol mereka brilian, tapi itu terjadi karena kesalahan kami. Saya tidak senang dengan bagaimana kami bermain. Kami memulai laga dengan buruk. Kekalahan ini adalah konsekuensi yang harus diambil dari cara kami bermain lambat, “ sambungnya.
Derby Madrid lagi?
Semua masih bisa terjadi dalam dua semifinal Liga Champions. Tapi tak salah juga bila ada yang memprediksi Derby Madrid bakalan menjadi partai pamungkas turnamen ini.
Seperti dibahas di atas, Atletico kini punya keunggulan atas Bayern. Praktis jalan mereka untuk sementara terbentang luas.
Sedangkan saudara sekotanya, Real Madrid bermain imbang tanpa gol dengan Manchester City. Hasil yang sebenarnya amat riskan. Menang adalah jalan satu-satunya bagi Los Blancos untuk lolos.
Namun pada leg kedua nanti, Madrid akan bertindak sebagai tuan rumah. Dengan dukungan penuh publik Vicente Calderon, dipastikan para punggawa Madrid akan tampil habis-habisan.
Tengok lagi ke perempat final melawan Wolfsburg. Madrid berhasil membuktikan mentalitas sebagai tim juara. Mereka mampu balik unggul 3-0, padahal sebelumnya di pertemuan pertama kalah 0-2 di Volkswagen Arena.
Jika benar keduanya mampu lolos, maka itu akan menjadi partai ulangan final dua tahun silam. Kala itu Madrid keluar sebagai pemenang dan sekaligus menyegel titel La Decima..
