Barcelona Menanti Sihir Lionel Messi

Megabintang Barcelona, Lionel Messi.
Sumber :
  • Reuters / Russell Cheyne

VIVA.co.id – Barcelona memiliki tugas berat atau bisa dibilang mustahil untuk bisa lolos dari babak 16 besar Liga Champions. Menjamu Paris Saint-Germain di Camp Nou, tim besutan Luis Enrique harus bisa membalikkan defisit empat gol.

Ilaix Moriba, Eks Barcelona yang Jadi Ancaman Timnas Indonesia U-23

Tentu hal tersebut bukan hal yang mudah. Sebab, sejarah UEFA mencatat, hingga saat ini belum ada tim yang lolos ketika tertinggal empat gol tanpa balas di leg pertama.

Kemenangan PSG tentu mengejutkan berbagai kalangan. Sebab, dari lima pertemuan sebelumnya, Barcelona meraih tiga kemenangan dan hanya menderita satu kekalahan dari wakil Prancis.

Klasemen LaLiga: Real Madrid Juara, Girona Lolos ke Liga Champions

Namun, sepakbola bukanlah sebuah hal yang pasti. Selama bola masih bergulir, apa pun bisa terjadi.

Selama perhelatan Liga Champions atau yang dulu bernama Piala Champions, ada tiga tim yang berhasil membalikkan keadaan ketika tertinggal empat gol. Mereka adalah Leixoes (1961/1962), Partizan Belgrade (1984/1985), dan Real Madrid (1985/1986).

5 Fakta Mengerikan Real Madrid Usai Juara LaLiga 2023/2024

Untuk itu, publik Barca pun memberikan dukungan penuh jelang duel kontra Les Parisiens. Nantinya, spanduk sebesar 45 x 46 meter akan dibentangkan oleh para pendukung Barca. Spanduk itu juga akan bertuliskan “semuanya akan mendukung tim", beserta kibaran bendera dari 80.000 pendukung Barca yang akan hadir di Camp Nou di sepanjang pertandingan.

Suarez pun meminta agar timnya bisa bermain dengan sabar untuk bisa membongkar pertahanan dari PSG. "Kami harus bisa bermain dengan sabar. Kami tidak boleh kehilangan ketenangan. Kami memang memiliki ambisi untuk menang, tetapi kami tidak boleh menggila sejak awal pertandingan," kata Suarez.

Jika Barca gagal membalikkan keadaan, ini akan menjadi pertama kalinya Barca gagal lolos dari babak 16 besar Liga Champions sejak 10 musim lalu. Terakhir kali Barca gagal lolos dari babak 16 besar yakni kala bersua Liverpool di musim 2006/2007.

PSG Tetap Waspada

Meski unggul empat gol, bukan berarti Les Parisiens bisa bersantai. Sebab, yang mereka hadapi bukanlah tim kacangan yang bermaterikan pemain kelas menengah.

Barca adalah tim yang telah dua kali meraih treble winner, yakni pada musim 2009 dan 2015. Selain itu, mereka juga sudah beberapa kali menunjukkan mental juaranya dengan membalikkan defisit di leg pertama seperti kala bersua Arsenal di musim 2010/2011 dan Milan di musim 2012/2013. Dan Messi yang menjadi ‘penyelamat’ Barca di dua laga tersebut dengan gelontoran dua golnya di leg kedua.

Pelatih PSG, Unai Emery, pun sadar akan kekuatan lawannya kali ini. Dia tak ingin jemawa dan mengaku masih belum tenang selama pertandingan belum usai.

"Mungkin Barcelona yang sekarang lebih berbahaya dari sebelumnya. Kemenangan tersebut menjadi modal dan mereka akan memainkan permainan cepatnya," kata Emery, seperti dilansir Goal.

"Mereka harus bekerja keras setelah leg pertama dan mereka punya kualitas untuk itu. Mereka juga memiliki pemain yang baik, itu lah alasan kenapa kami perlu menyiapkan diri lebih baik," lanjut dia.

Hal senada pun dilontarkan oleh gelandang Les Parisiens, Julian Draxler. Pemain yang turut menyumbang gol dalam kemenangan besar PSG itu meminta rekan setimnya untuk tetap bermain menyerang agar bisa menekan Barca.

"Kami menang 4-0 di Parc des Princes, tapi kami tahu betapa kuatnya Barca. Banyak tim kalah 0-5 di Camp Nou, kami tahu segalanya mungkin. Tapi saya yakin kami akan bisa lolos. Saya pikir penting untuk menyerang dan tidak cuma berpikir soal bertahan," kata Draxler.

Dortmund Membuka Asa untuk Lolos

Di samping laga sengit antara Barca kontra PSG, masih ada laga sengit lainnya yang akan menampilkan Borussia Dortmund kontra Benfica. Die Borussen menjadi tim yang lebih diunggulkan meski tertinggal satu gol di pertemuan pertama di Estadio da Luz, kandang Benfica.

Bukan tanpa alasan jika tim asuhan Thomas Tuchel lebih diunggulkan pada laga ini. Sebab, mereka memiliki rekor bagus ketika bermain di kandang.

Hal itu ditunjukkan dari rekor kemenangan 100 persen di kandang kontra wakil Portugal, dengan lima kemenangan dari lima pertemuan. Selain itu, Dortmund juga hanya kalah sekali dari 11 laga kandang di kompetisi Eropa di bawah Tuchel.

Tuchel pun percaya diri bisa menundukkan Benfica di kandang. Sebab, pada pertemuan pertama mereka berhasil tampil dominan meski gagal mencetak angka.

"Kami sangat dominan (pada leg pertama) dan melakukan serangan balik dengan baik. Kami tidak memberikan kesempatan pada Benfica untuk melakukan serangan balik dan melakukan tembakan. Itulah yang akan kami lakukan pada leg kedua nanti," ujar Tuchel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya