Ini Pesepakbola Terkaya Sepanjang Masa

Robbie Fowler Sambangi Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id
Prediksi Pertandingan Premier League: West Ham United vs Liverpool
- Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi memang para pemain dengan gaji termahal saat ini, ditambah pemasukan dari bonus dan sponsor, mereka berada di daftar para pesepakbola dengan kekayaan luar biasa.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Everton vs Liverpool di Premier League

Namun dikutip dari
Liverpool Sudah Temuka Pengganti Juergen Klopp
Mirror , Senin, 19 Oktober 2015, pesepakbola terkaya sepanjang masa adalah Robbie Fowler, legenda Liverpool dan satu dari 10 pencetak gol terbanyak dalam sejarah Premier League.


Dia telah memenangkan trofi di Inggris dan Eropa. Fowler punya nama besar di sepakbola, tapi bukan dari bidang itu sumber pemasukan terbesar, yang membuatnya menjadi pesepakbola terkaya.


Fowler pensiun dari sepakbola pada 2012, setelah membangun portofolio di dunia properti yang sangat besar, sehingga para suporter Manchester City bahkan memiliki slogan "kita semua hidup di rumah Robbie Fowler."


Slogan itu mereka nyanyikan dengan nada lagu the Beatles 'Yellow Submarine' saat Fowler bermain untuk City. Saat banyak pesepakbola kehilangan dana besar saat hancurnya pasar properti pada 2009, Fowler jadi satu di antara sedikit yang mendulang untung.


Fowler yang berusia 40 tahun, hidup bersama istrinya Kerrie dan tiga putri dan seorang putra, yaitu Madison, Jaya, Mackenzie dan Jacob. Dia mengaku pencapaiannya saat ini hampir karena kebetulan.


Dia diperkenalkan pada seorang konsultan keuangan oleh manajernya, Graham Souness, dan setelah itu dia mengaku membuat keputusan paling cerdas dalam hidupnya. "Saat muda, saya tidak tertarik pada hal itu. Memiliki konsultan keuangan jauh dari benak saya," katanya.


Tapi Fowler yang ketika itu masih berusia 18 tahun, tetap mengikuti saran dari konsultan keuangannya. "Saya berinvestasi dengan mitra, melalui semua saran yang saya dapatkan, bukan karena saya memahami atau ingin tahu, sepenuhnya karena kebetulan."


"Saat Anda 18 tahun, properti mungkin hal terakhir yang terlintas di pikiran. Anda menandatangani kontrak baru, dan kemudian ingin jalan-jalan, memiliki mobil baru, dan semua hal yang tidak pernah Anda miliki sebelumnya," kata Fowler.


Menurutnya akan tiba satu masa, seorang pesebakbola berpikir untuk menyisihkan pendapat demi masa depan mereka. Tapi hal itu menurutnya jelas tidak ada, saat dia masih berusia 18 tahun.


Dia membeli sejumlah apartemen, rumah keluarga sederhana, juga properti-properti besar, semua hanya mengikuti saran dari konsultan keuangannya. Fowler menyebut seiring waktu, perspektifnya di dunia investasi mulai terbentuk.


"Anda harus paham mana orang-orang yang dapat membeli, dan apakah orang-orang mampu menyewa atau membeli properti yang ingin Anda jual. Tidak semua orang mampu membeli properti kelas atas," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya