Kisah 2 Fans Liverpool yang Dihina karena Salat di Anfield

Stadion Anfield
Sumber :
  • thisisanfield.com
VIVA.co.id
Prediksi Pertandingan Premier League: West Ham United vs Liverpool
- Dua orang suporter Liverpool yang beragama Islam dihina gara-gara menjalankan salat di sebuah lorong di Anfield. Foto mereka diunggah ke Twitter lalu dicap 'memalukan' oleh pelaku.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Everton vs Liverpool di Premier League

Beragam tanggapan muncul di jejaring sosial. Sebagian besar mengecam pemilik akun @stedoddnew yang mengunggah foto itu. Klub Liverpool juga geram dan menyiapkan sanksi bagi pelaku.
Liverpool Sudah Temuka Pengganti Juergen Klopp


Lihat berita lengkapnya di sini
.


Seperti dilansir Dailymail.co.uk, kedua suporter malang itu belakangan diketahui bernama Asif Bodi dan Abubakar Bhula. Keduanya merupakan suporter setia tim berjuluk The Reds tersebut.


Dalam wawancara dengan berbagai media, Bodi mengaku bukan kali itu saja menjalankan salat di Anfield. Namun, menurutnya, selama ini tidak pernah ada masalah. Petugas keamanan juga ramah terhadap mereka saat menggunakan salah satu lorong di Anfield untuk salat.


"Kami punya tenggat waktu yang terbatas untuk berdoa. Saat itu, waktunya tiba dan waktunya akan habis sebelum laga usai. Jadi, kami salat saat jeda babak pertama," ujar Bodi kepada Dailymail.


Bodi menjelaskan, foto yang memicu kontroversi itu diambil saat Liverpool bertemu Blackburn Rovers, 8 April lalu. Saat itu, dia juga mengajak anaknya yang baru berusia 8 tahun.


"Saat itu, anak saya berkata ada seseorang yang memotret kami berdoa," katanya.


Awalnya, Bodi tidak curiga. Dia mengira, suporter itu tertarik mengabadikan momen itu karena belum pernah melihat umat Muslim beribadah.


"Saya sama sekali tidak menduga dia menganggap hal itu memalukan," beber pria asal Preston tersebut.


"Tapi, orang ini tidak kasar kepada kami dan dukungan sejak kejadian itu mencuat sangat baik, saya bersyukur," kata Bodi yang mengaku telah 40 tahun menjadi pendukung setia Liverpool.


Meski dihina, Bodi tak ingin pelaku dikeluarkan dari mana pun. Sebaliknya, dia hanya berharap, pelaku diajak bicara dan disadarkan.


Hal senada juga disampaikan oleh rekannya, Bhula. Pria berusia 37 tahun itu bahkan bersedia menjelaskan prosesi salat umat Muslim.


"Pendidikan adalah kunci untuk menghentikan hal-hal seperti ini. Mungkin pria yang mengambil foto kami salat datang dari lingkungan yang tidak ada Muslim yang menjelaskan pentingnya salat. Saya sangat senang bila bisa menemuinya dan menjelaskan kepadanya kenapa kami salat dan kapan waktunya," beber Bhula. (one)


![vivamore="
Baca Juga
:"]

Bantai Munich, Pelatih Porto Bahagia

Kemenpora Kembali Surati PSSI

Guardiola Keluhkan Start Lambat Bayern

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya