- REUTERS/Mike Segar
VIVA.co.id – Peneliti dari University of Queensland, Australia menyatakan bentuk sosialisasi seorang karyawan berpengaruh pada kesehatan mereka. Semakin karyawan itu pandai bergaul, maka kesehatannya semakin bagus.
Sebelumnya, sudah ada penelitian terkait hubungan tempat kerja dengan isu kepuasan, motivasi dan kinerja dalam organisasi. Tapi penelitian tersebut belum membahas dampaknya terhadap kesehatan.
"Studi ini adalah yang pertama. Analisis skala besar menunjukkan bahwa identifikasi organisasi berkaitan dengan kesehatan yang lebih baik," kata ketua peneliti tim University of Queensland, Niklas Steffens, dilansir Science daily, Selasa 4 Oktober 2016.
Steffens mengatakan, tim peneliti melibatkan sebanyak 19 ribu orang dari 15 negara, yang terdiri dari 58 bidang pekerjaan. Puluhan ribu responden itu mencakup berbagai latar belakang pekerjaan, mulai dari bidang layanan, kesehatan sampai militer.
Steffans menjelaskan, kesehatan yang lebih baik dipengaruhi oleh pengaruh psikologi positif yang didapatkan karena bersosialisasi.
"Identifikasi sosial kontribusi terhadap kesehatan psikologis dan fisiologis. Tetapi manfaat kesehatan yang lebih kuat yaitu untuk kesehatan psikologis,” ujar Steffans.
Sementara itu, terkait jenis pekerjaan tidak menjadi faktor signifikan dalam hubungan antara identifikasi sosial dan manfaat kesehatan.
Apes, Karyawan Diler Bikin Ferrari F40 Seharga Rp51 Miliar Ringsek Parah
Sebuah supercar mewah, Ferrari F40 alami kecelakaan pada Minggu lalu. Adapun peristiwa ini disebabkan oleh seorang karyawan diler menabrak tembok terowongan di Jerman.
