Mengenal Lemuria, Cara Baru Pengelolaan Sampah

Blackinnovation Awards
Sumber :
  • dok.ist

VIVA.co.id – Sampah di kota-kota besar kerap menjadi persoalan serius dan menjadi penyebab bencana banjir. Permasalahan ini ditangkap oleh dua orang remaja, Ratu Aghnia Fadillah dan Rogers Dwiputra Setiady. Mereka menciptakan sebuah inovasi yang didasari dari ide tentang manajemen pengolahan sampah, yang dinamai Lemuria Smart Waste Collection.

Cara Kreatif Generasi Milenial Bicara Uang

“Biaya sampah kan sangat tinggi, sampai triliunan, tapi sampahnya tidak bisa terangkat seratus persen. Oleh sebab itu kami menciptakan alat ini untuk mengurangi biaya pengangkutan sampah,” kata Rogers Dwiputra Setiady di Jakarta, usai acara Blackinnovation Awards 2016, di Jakarta, melalui keterangan tertulis kepada VIVA.co.id

Atas penemuan tersebut, Ratu dan Rogers berhasil menjadi salah satu juara dalam ajang kompetisi ide dan desain bertajuk Blackinnovation Awards 2016. Mereka berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp30 juta dan trip perjalanan ke Jepang untuk mempelajari berbagai inovasi di negeri sakura tersebut.

Mantan CEO PrettyLittleThing Umar Kamani Pecahkan Rekor Penjualan Tanah Terbesar di Dubai

Lemuria dikatakan Rogers akan melakukan scanning volume sampah di TPS (Tempat pembuangan sementara). Setelah volumenya didapat dari sensor perangkat internet of things (IoT), data kemudian akan dikirim ke cloud server yang telah dibekali dengan artificial intelligence yang akan memberikan rute terbaik pengangkutan sampah. Dengan perangkat IoT tersebut diharap bisa mempermudah dalam hal pengangkutan sampah.

Seperti diketahui selama ini proses pengumpulan sampah dilakukan dengan menggunakan rute dan jadwal tetap.

Koordinasi dengan Maktab, KUH Komitmen Tingkatkan Layanan Jemaah Haji

Para petugas akan mengangkut sampah dari container TPS tanpa mempedulikan apakah sudah penuh atau tidak, sehingga akan memakan biaya yang tidak perlu.

“Kami belum memasarkan produknya. Tapi sudah ada yang tertarik untuk bekerjasama,” kata Ratu.

Sementara itu, Gege Dhirgantara selaku penggagas acara Blackinnovation 2016 berharap pemberian apresiasi terhadap inovator-inovator muda Indonesia, akan memacu motivasi para generasi muda agar terus berkreasi dan memunculkan ide-ide yang bermanfaat bagi masyarakat banyak.

“Banyak anak muda Indonesia yang berbakat dan kreatif. Kami ingin mereka punya wadah menyalurkan ide dan melalui suatu proses yang menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat dan bernilai tinggi,” ujar Gege.

Setelah melalui proses seleksi yang ketat dan panjang, ajang Blackinnovation 2016 resmi mengumumkan tiga inovator terbaik. Selain Ratu dan Rogers, dua pemenang lainnya dalam ajang Blackinnovation 2016 adalah Ketut Gede Budhi Riyanta dengan inovasinya bernama Fungiplast, dan Ignatius Ario Noegroho dengan inovasinya yang diberi nama Ranginas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya