Arab Saudi Melirik Bisnis Ruang Angkasa

CEO Virgin Group, Richard Branson.
Sumber :
  • REUTERS/Luke MacGregor/Files

VIVA – Kerajaan Arab Saudi akan berinvestasi di perusahaan ruang angkasa milik konglomerat Richard Branson, Virgin Group, sebesar US$1 miliar (Rp13,44 triliun), pada Kamis waktu setempat, 26 Oktober 2017.

Investasi yang digelontorkan melalui Dana Investasi Publik Kerajaan Arab Saudi ini menggambarkan bentuk 'kemitraan' atas bisnis penerbangan dan wisata di ruang angkasa, serta peluncuran satelit.

Dengan demikian, duit puluhan triliun rupiah ini akan memicu roda bisnis tiga perusahaan Virgin, yaitu Virgin Galactic, The Spaceship Company, dan Virgin Orbit.

Tak hanya itu, investasi ini juga mencakup opsi untuk tambahan biaya sebesar US$480 juta (Rp6,45 triliun).

"Kemitraan dengan Virgin Group ini mencerminkan langkah besar yang dibuat Kerajaan menuju visi menjadi negara ekonomi berbasis pengetahuan yang luas," kata Pangeran Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, dikutip CNBC, Jumat, 27 Oktober 2017.

Dengan demikian, Arab Saudi memiliki 'saham penting dan strategis' di perusahaan yang berpusat di Southwestern, Amerika Serikat.

Meski begitu, sang pemilik Virgin Group, Branson, mengklaim kalau perusahaannya tetap menjadi pemegang saham mayoritas.

Pemerintah Belum Bisa Pastikan Penyelenggaraan Haji 2022

"Saat ini Virgin Galactic melakukan persiapan yang waktunya tinggal beberapa bulan lagi untuk mengirim manusia ke luar angkasa, dan Virgin Orbit menempatkan satelit di sekitar Bumi selama empat bulan," kata Branson.

Ia juga mengaku akan fokus menggunakan 'ruang yang sangat luas untuk memberi manfaat bagi penduduk Bumi'.

Pertama Kalinya, Arab Saudi Hukum Pelaku Pelecehan Seksual
Balon luar angkasa Spaceship Neptunus.

Terungkap Desain Akhir Balon Luar Angkasa

Sebuah perusahaan berencana mengirim orang ke luar angkasa dengan balon luar angkasa raksasa telah meluncurkan desain akhir.

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2022