Membidik Generasi Muda Melek Digital Lewat Hackhaton

ilustrasi membuat blog.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Keterlibatan generasi muda di era digital saat ini menjadi penting untuk mempercepat penetrasi teknologi sebagai upaya mengenalkan literasi keuangan. Salah satunya melalui Digital and Risk Management in Insurance 2018.

OJK Cabut Izin Usaha Asuransi WanaArtha Life

Menurut laporan Digital in 2017: Southeast Asia, sekitar 132,7 juta atau 50 persen dari total populasi Indonesia yang mencapai 262 juta jiwa adalah pengguna internet.

Dari total populasi tersebut, 106 juta jiwa merupakan pengguna aktif media sosial dan 92 juta jiwa merupakan pengguna aktif media sosial melalui aplikasi mobile. Tak heran, Indonesia menjadi negara ke delapan terbesar dalam hal penggunaan internet.

OJK: Pertumbuhan Industri Asuransi 2023 Perlu Didukung Relaksasi

Ketua Panitia Digital and Risk Management in Insurance, Christine Setyabudhi mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran (awareness) industri asuransi jiwa akan pentingnya mengintegrasikan strategi pemanfaatan digital dan mengelola risiko terkait dalam bisnis.

Inovasi teknologi digital bisa mengakselerasi penetrasi industri asuransi jiwa Tanah Air, terlebih saat ini terjadi pergeseran gaya hidup generasi muda yang melek digital.

Industri Asuransi Optimistis Resesi Global 2023 Bakal Ciptakan Peluang Jangka Panjang

Christine Setyabudhi.

"Satu sisi, generasi muda membuat pelaku industri asuransi bisa update informasi mengenai ide-ide dan karya-karya brilian yang tidak hanya berguna untuk mendekatkan bisnis kepada nasabah tapi penetrasi asuransi," kata Christine di Jakarta, Selasa, 20 Februari 2018.

Ia melanjutkan, di sisi lain, melalui kegiatan DRiM, generasi muda memerlukan wadah yang dapat memfasilitasi ide dan karyanya, sehingga mereka melek digital dan juga melek keuangan.

"Kami ingin industri asuransi jiwa menggunakan teknologi secara end-to-end. Yaitu mulai dari presales, process hingga after sales. Jadi membuat mereka jauh lebih efisien," tuturnya.

DRiM telah dimulai sejak 24 Januari 2018 dengan hackathon start-up competition yang bekerjasama dengan Purwadhika Start-up and Coding School. Kompetisi ini diikuti oleh sekitar 100 peserta generasi muda. 

Para pemenang kompetisi startup ini kemudian akan menerima sejumlah penghargaan serta mengikuti sesi talkshow pada acara puncak DRiM melalui seminar internasional dan exhibition yang akan diselenggarakan di Bali, 22-23 Februari 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya