Listrik dari Energi Terbarukan Dipandang Lebih Efisien

Penyerahan bantuan LTSHE dari Kementerian ESDM untuk warga di Sumba Timur
Sumber :
  • Dok. VIVA

VIVA – Pemerintah mendorong penggunaan energi terbarukan untuk listrik di masyarakat. Dengan demikian, masyarakat tidak turut terbebani dengan penggunaan energi tersebut. 

Startup Lokal Diajak untuk Bangun Ekosistem Energi Bersih

"Tidak menambah biaya yang artinya biaya oleh masyarakat jadi lebih mahal," kata Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Dadan Kusdiana, di Patawang, Sumba Timur, Rabu 21 November 2018. 

Penggunaan energi baru terbarukan ini biasanya digunakan untuk daerah terpencil dan wilayah itu belum teraliri atau masih kurang pasokan listriknya. Energi terbarukan yang sudah digunakan untuk skala besar adalah panas bumi, tenaga air, mini-hidro dan angin. 

RI Gandeng Jepang Kejar Target Transisi Energi Nasional

Dadan mengakui, saat ini energi tidak terbarukan batu bara masih digunakan dan masih menjadi penyangga utama untuk listrik di dalam negeri. "Tapi nanti pelan-pelan, sejalan dengan tumbuhnya konsumsi yang baru ini pakai energi terbarukan," kata dia. 

Dia mencontohkan, pada kepulauan kecil di Maluku sudah menggunakan diesel minyak solar. Energi ini tidak menggunakan banyak biaya, termasuk pengirimannya ke daerah tersebut. 

Ridwan Kamil Dorong Indonesia Swasembada Energi 2050

Sedangkan jika dibangun pembangkit listrik dengan energi terbarukan sebenarnya masih jauh lebih murah. Dia mencontohkan, dengan penggunaan tenaga surya akan memperkecil biaya.

"Meski pun biayanya lebih mahal kalau misalkan itu dibangkitkan oleh batu bara, tapi masih lebih murah kalau dibandingkan dari BBM." (mus) 

Gedung BRI

Pembiayaan BRI Pada Sektor Renewable Energy Tumbuh 19.1 Persen

BRI terus memperbesar porsi pembiayaan kepada sektor renewable energy atau Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai komitmen untuk mewujudkan perbankan berkelanjutan.

img_title
VIVA.co.id
3 Maret 2022