Diiming-imingi Rp8 Juta, Pendapatan Ojek Online Justru Turun

Pengemudi Gojek dan Grab di Kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.
Sumber :
  • Bayu Nugraha/VIVA.co.id

VIVA – Pengamat transportasi Djoko Setjowarno mengatakan menjamurnya profesi ojek online atau ojol di Tanah Air saat ini justru membuat pendapatan mereka turun sekitar 40 persen bila dibandingkan ketika pertama kali populer.

Menurutnya banyak masyarakat beralih profesi menjadi ojek daring ini lantaran iming-iming aplikator yang menjanjikan penghasilan minimal Rp8 juta per bulan. Lalu, hanya sekitar 5 persen pengemudi yang memiliki asal-usul pengangguran.

"Memang, awalnya pendapatan mereka per bulan bisa sesuai janji promosi. Bahkan, kala itu rata-rata bisa di atas Rp10 juta per bulan. Akibatnya, makin banyak yang beralih profesi. Sementara penggunanya tidak sebanding dengan jumlah driver," kata dia, dalam keterangannya, Selasa, 18 Desember 2018.

Ia menyebut, tidak hanya berdampak terhadap penurunan pendapatan, beban jam kerja juga terus meningkat. Dari delapan jam sehari menjadi 10 sampai 12 jam. Faktanya, keselamatan teridentifikasi rawan saat pengemudi bekerja di atas delapan jam.

Belum lagi rasa khawatir mereka akan pemutusan mitra tanpa adanya proses klarifikasi dari pengemudi. Menjadikan mereka jauh dari rasa aman dan nyaman, yang berdampak pada keselamatan.

"Saya harap pemerintah daerah membuat regulasi untuk mengatur penyelenggaraan angkutan sepeda motor daring di daerahnya. Tidak banyak daerah membuat regulasi yang bisa menjamin kesejahteraan dan keselamatan pengemudi dan pengguna," ujar Djoko.

Ia menambahkan banyak kepala daerah yang kurang peduli terhadap nasib warganya. Atas masalah-masalah tersebut terbitlah sebuah aturan hukum dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan.

Untuk meningkatkan kesejahteraan dan menjamin keselamatan selama beroperasi mereka akan menentukan batas wilayah operasi, menetapkan batas tarif minimal, mempertimbangkan penerapan suspend dan menerapkan safety gear.

Cekcok Pengemudi Ojol dengan Sopir Bus TransJakarta karena Wanita
Pengemudi ojek online menggeruduk AEON Mall Tangerang, Rabu, 2 Maret 2022.

Tak Diberi Tempat Parkir, Ratusan Ojol Geruduk AEON Mall Tangerang

Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes lantaran pengelola mal atau pusat perbelanjaan itu menutup lokasi parkir yang sebelumnya diperuntukan bagi pengemudi ojol.

img_title
VIVA.co.id
2 Maret 2022