Tanpa Sadar, Kebiasaan di Medsos Ini Bikin Depresi

Ilustrasi Instagram.
Sumber :
  • indianexpress

VIVA – Faktor-faktor media sosial tertentu dikaitkan dengan gangguan depresi mayor (GDM) pada milenial. Demikian menurut studi yang dimuat di Journal of Applied Biobehavioural Research of Millennials.

Polisi Bongkar Modus Peretasan WhatsApp dari Facebook

Gangguan Depresi Mayor, adalah gangguan mental yang ditandai dengan setidaknya dua minggu mood rendah yang hadir di sebagian besar situasi. Hal ini sering disertai dengan rendah diri terus-menerus, kehilangan minat dalam kegiatan normal menyenangkan (anhedonia), dan semangat yang rendah.

Eurakalert melaporkan pada 9 Januari 2019, studi tersebut melibatkan 504 milenial yang aktif menggunakan Facebook, Twitter, Instagram, dan atau Snapchat. Individu yang memenuhi kriteria untuk GDM mendapat skor lebih tinggi pada skala kecanduan media sosial. 

Terpopuler: Akses Media Sosial Tanpa Sentuhan, Harga Ponsel Samsung Semua Tipe

Mereka kerap membandingkan diri dengan orang lain di media sosial, dan merasa terganggu jika diberi tag pada gambar yang tidak menarik. 

Mengenai interaksi sosial, mereka dengan GDM lebih kecil kemungkinannya untuk memposting foto diri bersama orang lain dan memiliki lebih sedikit pengikut.

Foto Penampakan Hewan Laut Menyeramkan Ini Sudah Ditonton 12 Juta Kali Dalam Sehari

"Sementara penelitian ini menyoroti perilaku media sosial yang terkait dengan depresi berat, penting untuk mengenali bahwa penggunaan media sosial dapat menawarkan banyak manfaat positif, termasuk membina dukungan sosial," kata penulis studi, Krista Howard, dari Texas State University. 

"Kuncinya adalah bagi individu untuk mengembangkan kesadaran tentang bagaimana mereka saat ini menggunakan media sosial. Misalnya menentukan perubahan apa yang dapat dilakukan dalam penggunaan media sosial untuk mengurangi perilaku yang terkait dengan tekanan psikologis," katanya menambahkan. 

Howard menyarankan agar terhindar dari depresi akibat media sosial, yaitu dengan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk berselancar di platform itu, berhenti mengikuti individu atau grup yang menyebabkan kesusahan, atau membatasi perbandingan sosial online. (dhi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya