Diam-diam, WhatsApp Hapus 2 Juta Akun Setiap Bulan

Ilustrasi WhatsApp.
Sumber :
  • www.phonearena.com

VIVA – Sebagai platform perpesanan instan, WhatsApp selama ini marak digunakan untuk menyebar berita bohong melalui pesan berantai. 

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

WhatsApp tak tinggal diam terhadap masalah tersebut. Baru-baru ini, aplikasi anak Facebook itu dikabarkan menghapus dua juta akun per bulan. Akun-akun yang dihapus itu yang terindikasi melakukan penyalahgunaan.

Seperti dilansir di laman Mashable, Kamis, 7 Januari 2019, penyalahgunaan yang dilakukan pengguna adalah dengan membuat akun palsu dan bot untuk spam. Selain itu juga untuk mencuri informasi dan manipulasi politik. 

Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet

Dari dua juta akun, sekitar 20 persen sejak pendaftaran berhasil dikenali WhatsApp sebagai akun palsu. 

WhatsApp melakukannya dengan membandingkan lokasi nomor telepon serta alamat IP. Cara menimimalisir adanya akun palsu sudah dilakukan sejak awal pembuatan akun itu sendiri.

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

Selain itu, akun palsu juga bisa diidentifikasi langsung dengan melakukan aktivitas secara aktif misalnya mengirimkan pesan massal. 

Pengiriman pesan secara massal sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu di beberapa negara. Cara ini efektif untuk melakukan penyebaran informasi palsu secara cepat. 

WhatsApp sendiri sudah meluncurkan sejumlah cara untuk memperkecil dampak penyebaran informasi bohong. Salah satunya dengan menambahkan label pada pesan forward

Adapula pembatasan jumlah akun yang bisa dikirimkan pesan terusan. Di India pembatasan lima akun untuk forward pesan dilakukan pada beberapa waktu lalu. 

Sedangkan di dunia termasuk Indonesia sebelumnya bisa meneruskan pesan pada 20 akun. Tapi mulai Januari lalu, WhatsApp sudah memberlakukan limitasi pengiriman menjadi lima kontak saja. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya