WNI di Swiss Pilih Jokowi atau Prabowo? Jawabannya Antimainstream

Pemilu di kota Bern, Swiss
Sumber :
  • YouTube Syarif Zapata

VIVA – Pemungutan suara Pemilu 2019 untuk WNI di luar negeri dilakukan lebih awal daripada di Tanah Air. Di Swiss, puncak pesta demokrasi itu dilaksanakan pada Sabtu, 13 April 2019.

Menohok! Balasan Petinggi Gerindra ke Ganjar soal Politik Akomodasi: Apakah Salah?

Salah seorang YouTuber asal Indonesia, Syarif Zapata, tak mau ketinggalan menggunakan hak suaranya. Mengenakan baju batik berwarna putih, Syarif terlihat berada di lokasi TPS. Namun rupanya bukan hanya untuk 'mencoblos', tapi dia juga melakukan wawancara singkat pada WNI yang saat itu baru saja memberikan hak pilihnya.

Meski Pemilu tersebut untuk memilih para anggota dewan legislatif DPR RI, DPD RI dan DPRD, Presiden dan Wakil Presiden, dalam video yang diunggah 14 April 2019 itu, Syarif, secara spesifik menanyakan tentang siapa di antara Jokowi atau Prabowo yang dipilih oleh WNI di Swiss.

Prabowo Sebut Jokowi Pemimpin yang Ikhlas

"Di video kita kali ini, saya lagi ada di Pemilu di Bern. Ini Pemilu luar negeri, tanggal 13 mulainya, dan kita bakal nanyain ke pengunjung di sini, siapa aja yang milih siapa," kata Syarif membuka video.

Peserta pertama yang ditayangkan dalam video Syarif yaitu Atiyah Abu Yazid. Wanita paruh baya ini mengatakan telah memberikan hak suaranya pada Capres nomor urut 02.

Zulhas Klaim PAN Setia Jatuh-Bangun Bareng Prabowo selama 15 Tahun

"Saya milih pasti Prabowo-Sandi. Karena saya ingin negara kita masih dipimpin oleh militer. Karena ternyata apa? Ternyata kita belum siap dan pertahanan kita juga lemah," kata Atiyah yang saat itu mengenakan kerudung berwarna putih.

Bergeser ke peserta lain, Syarif menghampiri empat wanita berbaju putih. Mereka adalah Helga, Mega, Ria, dan Yoan.

"Ini pemilih siapa, nih?" tanya Syarif.

"Udah tahu kan?" timpal Helga.

"Udah tahu ya, baju putih-putih, ya," kata Syarif.

Mega lantas mengatakan alasannya memilih Jokowi, "Kerjanya nyata, orangnya rendah hati, merakyat banget, pokoknya paling top, deh," kata Mega.

Sementara tiga orang lainnya juga setuju dengan asalan Mega, namun menambahkan beberapa alasan, yaitu jujur, bijaksana, dan bekerja untuk kesejahteraan sosial.

Responden selanjutnya yang dihampiri Syarif yaitu Evi yang memilih Prabowo Sandi. "Karena Prabowo Sandi adalah perpaduan orang-orang yang membuat aman hati, teman-teman juga insya Allah akan bersatu kembali, tidak rasis, dalam arti agama Islam, Kristen, Hindu, Budha, insya Allah semua bersatu," kata menyampaikan alasan.

Di antara WNI yang datang ke TPS tersebut, rupanya ada salah seorang pria yang telah pindah warga negara namun ia ikut berpartisipasi karena merasa masih memiliki keterikatan dengan Indonesia.

Pria itu bernama Deni yang menyatakan dukungan pada Jokowi. "Aku enggak milih karena aku WNA. Tapi aku mendukung 01. Namanya juga lahir dan besar di Indonesia dan setiap pulang ke Indonesia juga kita melihat perubahan yang benar-benar bagus. Apalagi kemarin baru ada MRT juga udah cobain. Itu benar-benar revolusioner," kata Deni.

Selain mereka, Syarif masih melanjutkan wawancaranya dengan beberapa orang. Ada Panji yang mendukung 02 dengan alasan sesuai dengan hasil ijtima ulama.

"Yakin Insya Allah Prabowo Sandi menang. Tapi di Swiss enggak tahu, karena banyak yang 01, banyak non Muslim dan banyak yang Eropa minded lah," kata Panji.

Kemudian, ada Kiki dan Veronica memilih Jokowi karena Capres 01 itu kerja nyata dan berasal dari kalangan rakyat biasa.

"Saya militan dari dulu selalu Pak Jokowi. Dan Jokowi kerja nyata dan enggak gebrak-gebrak meja. Maksudnya dari hati nuraninya kelihatan sekali. Dia juga dari keluarga biasa seperti kita-kita ini," kata Kiki.

“Alasannya dia sabar kerjanya kelihatan. Apa yang diomongin nyata, dan sama seperti kita dari orang biasa juga. Anak kita juga bisa jadi presiden nanti," ujar Veronica menambahkan. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya