Negara di Asia Tenggara Berpotensi Jadi Pusat Kejahatan Siber

Ilustrasi pelaku kejahatan siber.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Salah satu negara di Asia Tenggara, dikatakan berpotensi menjadi pusat kejahatan siber tingkat menengah. Namun, bukan Indonesia, Vietnam lah yang dilihat memiliki potensi tersebut. 

Ada Lampu Jalan di Jakarta Bisa Terkoneksi sama Internet

Hal tersebut dikatakan sosiolog bernama Jonathan Lusthaus, sebagaimana diwartakan Zdnet, Selasa 30 April 2019. Lusthaus merupakan direktur Human Cybercriminal Project Universitas Oxford dan asisten professor Universitas New South Wales Canberra Cyber. 

Menurutnya, Vietnam memiliki tradisi peretasan yang sangat baik. Termasuk, juga pengerjaan teknisnya, ungkap Lufthaus. "Jika Anda melihat bagian Asia Tenggara lainnya, saya tidak berpikir Anda akan mendapatkan level yang sama soal minat pada teknologi," kata dia. 

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"

Perusahaan keamanan siber telah melihat peningkatan pada aktivitas siber dari Vietnam hingga 2018. Termasuk, peningkatan ancaman secara berkelompok yang berafiliasi dengan atau bagian dari pemerintah Vietnam. 

Wakil presiden strategi teknologi CrowdStrike, Mike Sentonas pada Februari, pernah menyatakan musuh Vietnam sangat aktif. Vietnam juga sudah mulai datang sebagai pemain. Salah satunya saat ada pelanggaran data yang terjadi pada Toyota bulan lalu.

Kemenkominfo Mengadakan Talkshow Chip In “Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”

Pertama, serangan pada Toyota Australia yang dikaitkan oleh sejumlah pakar industri dengan grup CrowdStrike, disebut Ocean Buffalo. Grup itu memiliki sejumlah julukan lain, yaitu FireEye, APT32, atau OceanLotus. 

APT32 merupakan unit spionase siber Vietnam yang berfokus pada industri otomotif. Para ahli menyarankan peretas APT32 mungkin telah menargetkan cabang Toyota Australia untuk masuk ke jaringan perusahaan pusat di Jepang. (asp)

Kemenkominfo mengadakan kegiatan chip in

Kemenkominfo Mengadakan Chip In “Periksa Fakta Sederhana”

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo RI) mengadakan kegiatan chip in yang mengusung tema “Periksa Fakta Sederhana” pada tanggal 26 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024