Google ke China: Goodbye!

Google.
Sumber :

VIVA – Raksasa teknologi Amerika Serikat Google nampaknya menutup pintu selamanya untuk kembali ke China. Mereka secara tegas kembali membantah akan membangun mesin pencarian yang telah disensor.

Hutama Karya Catat Kontrak Baru Senilai Rp 4,05 Triliun pada Kuartal I-2024

Selama beberapa bulan terakhir, Google terus dicecar pertanyaan mengenai kembalinya mereka ke negeri Tirai Bambu.

Namun akhirnya jawaban pasti telah didapatkan dalam Sidang Senat di Amerika Serikat. Salah satu eksekutif Google mengatakan bahwa proyek itu resmi dihentikan.

BNN Pelajari Teknologi Investigasi Narkotika Milik DEA di AS 

"Benar sekali. Kami telah menghentikan itu semua," kata Vice President of Government Affairs and Public Policy Google, Kharan Bhatian, dilansir laman Business Insider, Rabu, 17 Juli 2019.

Jawaban Bhatian itu dinilai tepat waktu, setelah beberapa hari lalu miliarder teknologi Peter Thiel mengkritik raksasa teknologi AS, termasuk Google.

Baru Saja Meluncur, Mobil Ini Sudah Laku Banyak Banget

Ia mengatakan bahwa seluruh perusahaan tersebut berkhianat karena bekerja sama dengan militer China, bukan militer Amerika Serikat.

Saat itu Thiel merujuk pada Project Dragonfly Google untuk China, serta kontrak yang akhirnya dibatalkan dengan Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang disebut Project Maven.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Google, Sundar Pichai, telah membantah rencana pembuatan Proyek Dragonfly tersebut.

"Ini adalah upaya terbatas dari internal kami," ungkapnya kala itu. Pichai juga menegaskan kembali bahwa Google tak memiliki rencana membangun mesin pencarian di China pada Juni 2019.

Salim Said (kiri) dan Prof. Jiri Pehe dari The New York University di Praha

Kehidupan, Karier dan Karya Profesor Salim Said

Prof. Salim Said, seorang tokoh terkemuka di bidang pers dan perfilman nasional serta mantan Duta Besar RI untuk Republik Ceko, wafat setelah menjalani perawatan di RSCM.

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2024