- Study Breaks Magazine
VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate, mendorong layanan streaming bisa menghasilkan bisnis dengan harga kompetitif. Bahkan, ia bermimpi jika layanan tersebut bisa gratis.
"Kalau bisa gratis lebih bagus. Misalnya, punya penghasilan dari bisnis yang lain lalu dipakai untuk membayar kontrak legal penyiaran. Itu contohnya ya," kata dia di Jakarta, Rabu, 8 Januari 2020.
Dengan begitu, menurut Bang Menteri Johnny, akan menjaga keberlangsungan bisnis layanan streaming. Jika memerlukan bantuan fasilitas hingga regulasi, ia mengaku siap memberikan bantuan. Menyangkut soal layanan streaming ilegal, Johnny mengatakan hal tersebut bisa membuat reputasi Indonesia tidak baik.
Menurutnya Indonesia dikenal sebagai negara pembajak sehingga dikhawatirkan bisa mengganggu iklim investasi di dalam negeri.
Maraknya pembajakan film di Indonesia, juga berdampak kepada sineas di dalam negeri, lantaran berkaitan dengan hak cipta konten kreatif.
"Karena itu, untuk memastikan layanan ke pengguna supaya berlangsung dengan baik, efisien dan kualitas baik, kami akan berikan dukungan, asal syaratnya legal," ungkapnya.
Kendati demikian, Bang Menteri Johnny menyebut paling sulit membendung jika ada layanan streaming yang tidak berbayar.
Hal ini terjadi biasanya pada layanan menonton film ilegal. "Yang repot kan streaming gratis. Masyarakat minta gratis walaupun itu enggak dilakukan secara legal," papar Menkominfo Johnny G Plate.
