Logo DW

Jokowi Ingin TNI Kuasai Teknologi Pertahanan

Drone yang dipamerkan di pameran dirgantara di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat.
Drone yang dipamerkan di pameran dirgantara di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat.
Sumber :
  • dw

"Di tengah tantangan itu, saya ingin agar TNI berani memulai untuk membangun berbagai instrumen militer berteknologi canggih," ujar Jokowi, melalui akun Instagramnya.

Baca juga: AS, Cina dan Arab Saudi: Negara dengan Anggaran Belanja Militer Paling Besar

Belanja pertahanan jadi investasi pertahanan

Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo juga mengatakan bahwa belanja pertahanan harus diubah menjadi investasi pertahanan. Caranya salah satunya adalah menghidupkan industri strategis Indonesia.

“Kemandirian kita dalam membangun ini harus serius kita mulai”, ujar Jokowi. Ia mengingatkan bahwa menurut UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan mengharuskan adanya transfer teknologi, kerja sama produksi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), peningkatan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN), serta pengembangan rantai produksi antara BUMN dengan korporasi swasta dan usaha kecil dan menengah (UKM).

Untuk itu, pemanfaatan APBN ia minta harus benar-benar efisien, baik dari perencanaan maupun dalam pelaksanaan anggaran. Kementerian Pertahanan mendapatkan alokasi APBN terbesar sejak 2016 sampai sekarang. Tahun ini, Kemenhan mendapatkan anggaran sebesar Rp127 triliun.

“Tapi saya yakin Pak Menhan ini kalau urusan anggaran ini detail, berkali-kali dengan saya, hampir hafal di luar kepala. Saya juga merasa aman untuk urusan Rp127 triliun ini. Harus efisien, bersih, tidak boleh ada mark-up lagi, dan yang paling penting mendukung industri dalam negeri kita,” ujar Jokowi.