- VIVA/Misrohatun Hasanah
VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Johnny G Plate mengatakan, untuk saat ini Indonesia tidak perlu terburu-buru mengadopsi jaringan 5G. Pasalnya masih ada poin-poin yang perlu dipertimbangkan.
"Setidaknya ada tiga faktor yang menjadi pertimbangan pemerintah nantinya. Faktor yang pertama tentu pilihan teknologi, itu terkait dengan kebijakan yang akan kita tempuh," ujarnya di Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020.
Selanjutnya adalah faktor ekonomi. Teknologi mana yang secara kompetitif lebih bermanfaat, entah adopsi dari satu perusahaan atau mengambil dari beberapa perusahaan dengan teknologi berbeda. Sedangkan yang ketiga harus memperhatikan letak dan posisi geostrategis.
Johnny sendiri sebenarnya ingin cepat menerapkan 5G, namun menurutnya ada proses politik yang harus dilewati, baik koordinasi dengan parlemen maupun masyarakat.
Saat ini ada beberapa operator telekomunikasi yang sedang trial jaringan 5G. Pemerintah akan menelaah dan menyampaikan kepada presiden terkait dengan pilihan teknologi dan posisi geostrategis yang sesuai dengan kebijakan negara.
"Jangan buru-buru, trialnya aja belum selesai. Lelang spektrumnya belum, sekarang lagi farming dan refarming. Dibersihkan dulu agar tersedia spektrumnya, agar clean," katanya.
Ia juga menambahkan, ibu kota baru juga rencananya akan diimplementasikan dengan teknologi 5G, agar jadi kota yang cerdas. Sistem didalamnya akan dipadati dengan teknologi digital dan diharapkan jadi salah satu digital hub di Asia.
Pengguna Infinix di Indonesia Bisa Pilih HP buat Main Game
Infinix kembali memanjakan pengguna di Indonesia dengan merilis dua ponsel baru, Note 40 Pro 5G dan Note 40 Pro+ 5G.
