Kominfo Temukan Banyak Hoax Soal Virus Corona di Dunia Maya

Hoax, Xiaomi menyebar Virus Corona.
Sumber :
  • Dok. Kominfo

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo telah mengumpulkan sejumlah informasi bohong atau hoax (hoaks) maupun disinformasi terkait virus corona di dunia maya. Dari laporan Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo memperoleh 36 informasi hingga akhir Januari 2020.

Cek Fakta: Timnas Indonesia Dicoret AFC Gegara Suap Wasit

Seluruh informasi yang masuk dalam laporan dilabeli sebagai hoaks maupun disinformasi hingga akhir Januari lalu. Salah satunya mengenai China yang dikabarkan telah menyelesaikan rumah sakit 57 lantai untuk pasien virus corona. Informasi tersebut diunggah di Twitter beserta video yang menunjukkan proses pembangunan, namun ternyata video tersebut adalah pembangunan gedung mini Sky City tahun 2015.

Kominfo juga melabeli hoaks untuk informasi jika Corona sudah ada di Palembang. Pesan itu beredar secara berantai di WhatsApp.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Dalam pesan tersebut dikatakan merupakan keterangan dari Kepala Dinas Kesehatan Palembang dr.Hj.Letizia, M.Kes dan Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit: dr. Hj. Fauziah, M.Kes.

Dalam keterangan di laporan tersebut, Letizia sudah mengklarifikasi pesan tersebut sebagai hoaks.

Sempat Ungkap Kliniknya Kemalingan Ternyata Hoax, dr. Richard Lee Dilaporkan ke Polisi

Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu mengatakan jika sangat prihatin dengan jumlah hoaks mengenai virus Corona semakin banyak. Dia meminta masyarakat jangan menghabiskan energi untuk fokus pada berita hoaks daripada pemberitaan untuk mencegah wabah itu masuk ke Indonesia.

Ferdinandus juga berjanji pihaknya terus memerangi hoaks dan disinformasi yang ada di dunia maya.

"Jangan sampai energi bangsa kita malah justru fokus pada hoaks virus corona ketimbang pada pemberitaan mengenai langkah pemerintah mencegah virus Corona masuk ke wilayah tanah air kita," kata Ferdinandus kepada VIVA, Sabtu, 1 Februari 2020.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya