Virus Corona Mewabah, 5000 Karyawan Twitter Kerja dari Rumah

Kantor Pusat Twitter.
Sumber :
  • Instagram/@u_foma

VIVA – Perusahaan layanan jejaring sosial asal Amerika Serikat, Twitter Inc. mengimbau hampir 5000 karyawannya di seluruh dunia untuk bekerja remote atau jarak jauh dari rumah karena khawatir akan penyebaran virus Corona Covid-19.

Sinergi Bea Cukai dan BNN Tekan Peredaran Gelap Narkotika di Wilayah Jawa Tengah

Perusahaan media sosial itu mengeluarkan pengumuman dalam blog kepada karyawannya setelah sebelumnya telah membatalkan semua perjalanan dinas yang tidak terlalu mendesak. Twitter juga telah menarik diri dari konferensi South by Southwest yang dijadwalkan akhir bulan ini di Austin, Texas.

"Mulai hari ini, kami sangat mendorong semua karyawan secara global untuk bekerja dari rumah jika mereka bisa. Tujuan kami adalah untuk menurunkan kemungkinan penyebaran virus corona Covid-19 bagi kami, dan lingkungan sekitar kami," tulis pihak Twitter dalam pengumumannya, seperti dilansir SCMP, Selasa 3 Maret 2020.

Prudential Indonesia Bayarkan Klaim Asuransi 17 Triliun Selama 2023

Twitter juga mewajibkan karyawannya di Hong Kong, Jepang dan Korea Selatan untuk bekerja dari rumah, namun kantor-kantor di negara lain akan tetap terbuka untuk mereka yang memilih atau perlu untuk masuk.

"Kami memastikan semua pertemuan internal dan tugas-tugas penting lainnya dioptimalkan untuk dilakukan dari jarak jauh," tulis perusahaan itu di blognya.

Waspada! DBD di Indonesia Melonjak Hampir 3 Kali Lipat pada Kuartal I 2024

Kebijakan Twitter tentang bekerja dari rumah adalah suatu langkah signifikan, selain apa yang dilakukan sebagian besar perusahaan di AS ketika virus menyebar. Banyak perusahaan termasuk AT&T dan Citigroup, telah membatasi perjalanan internasional, terutama ke Asua.

Perusahaan lainnya termasuk Facebook dan Google Alphabet telah menunda atau membatakan konferensi di Amerika Serikat, sementara Facebook juga mengikuti keputusan Twitter untuk menarik diri dari konferensi South by Southwest.

Seperti diketahui Organisasi Kesehatan Dunia telah mendaftarkan lebih dari 1.500 kasus baru terkait penularan virus Corona di luar wilayah China dalam 24 jam terakhir. Menurut WHO, jumlah kasus yang dikonfirmasi di China mencapai 80.714, sementara jumlah kematian mencapai 2.915. Saat ini, angka kematian global melebihi 3.100 orang, dengan hampir 91.000 terinfeksi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya