Sia-sia Sudah Cari Alien di Luar Angkasa

Pesawat alien, UFO.
Sumber :
  • Seti Institute

VIVA – Sia-sia sudah mencari alien di luar angkasa. Banyak relawan telah menghabiskan waktu lebih dari dua dekade untuk membantu para ilmuwan mencari peradaban asing, khususnya alien. Tapi usaha untuk menemukan kehidupan di luar Bumi tak kunjung membuahkan hasil. Kini, pencarian mereka resmi berakhir.

Kiamat Diprediksi Ilmuwan Bakal terjadi Tahun 2026, Ini Penjelasannya

Selama 21 tahun, University of California di Amerika Serikat (AS) telah menjalankan proyek yang disebut SETI@Home yang memungkinkan orang awam menggunakan sistem pemrosesan komputer pribadi, untuk memindai ruang angkasa mencari alien. Namun proyek ini sekarang telah ditutup tanpa berhasil menjawab tentang alam semesta yang penuh dengan rahasia.

"Terima kasih kepada banyak sukarelawan yang telah membantu mengumpulkan data untuk SETI@Home dalam dua dekade terakhir. Tanggal 31 Maret proyek akan berhenti mengirim pekerjaan baru kepada pengguna. Tapi ini bukan akhir dari keterlibatan publik dalam penelitian SETI," tulis Departemen SETI, seperti dikutip Metro, Jumat, 6 Maret 2020.

Menggenggam Kilau Emas, Kisah Inspiratif Yoki Hardian Tenggara

Proyek tersebut ditutup karena telah mencapai 'titik pengembalian' yang semakin sedikit. Namun, pihak universitas mengaku tengah menyiapkan beberapa cara baru yang menarik bagi masyarakat untuk berkontribusi pada SETI.

"Pada dasarnya kami sudah menganalisis semua data yang kami butuhkan untuk saat ini. Kami sangat berterima kasih kepada semua sukarelawan karena mendukung kami dalam banyak hal selama 20 tahun terakhir," menurut pengakuan SETI.

Punya Banyak Proyek Properti di Bandung Raya, APLN Pede Kuasai Pasar Jawa Barat

Awal tahun ini, para ilmuwan di SETI Institute, sebuah organisasi yang mendedikasikan diri untuk menemukan kehidupan di luar Bumi, mengatakan sedang mengembangkan teknologi canggih untuk mendeteksi tanda-tanda teknologi di ruang angkasa yang menunjukkan keberadaan peradaban asing.

Dr Tony Beasley, Direktur Teleskop di National Radio Astronomy Observatory (NRAO) yang berbasis di Virginia, AS, mengatakan bahwa menentukan apakah manusia sendiri di alam semesta sebagai kehidupan yang memiliki kemampuan teknologi adalah salah satu pertanyaan paling menarik dalam sains.

Presiden Jokowi menerima CEO Microsoft Satya Nadella di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 30 April 2024.

Jokowi Tawarkan CEO Microsoft Bangun Pusat Riset Teknologi di IKN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerima CEO Microsoft, Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 30 April 2024. Pada kesempatan itu, Jokowi mengajak.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024