Donald Trump Mau Kuasai Bulan, Rusia: Itu Penjajahan Namanya

Foto Bulan.
Sumber :
  • Instagram/@jokijeffry

VIVA – Rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang ingin menguasai dan mengeksploitasi habis-habisan sumber daya yang ada di Bulan mendapat protes keras dari Rusia.

Wakil Direktur Jenderal Badan Antariksa Rusia (Roscosmos), Sergey Saveliev, secara tegas menuduh Trump untuk menjajah wilayah di ruang angkasa.

Menurutnya, hal ini sangat bertentangan dengan upaya untuk mendorong kerja sama di antara negara-negara yang terlibat dalam usaha mengeksplorasi ruang angkasa.

"Ini jelas upaya untuk mengambil alih ruang angkasa secara agresif. Itu penjajahan namanya. Amerika benar-benar ingin merebut wilayah planet lain untuk keuntungannya sendiri, di mana hampir membuat negara-negara lain tidak bisa melakukan kerja sama yang bermanfaat," kata Sergey, seperti dikutip dari The Sun, Senin 13 April 2020.

Selain itu, ia menambahkan, sikap agresif Trump ini sama saja membuka jalan bagi perlombaan ruang angkasa yang pernah terjadi di era Perang Dingin, di mana agensi tiap negara mulai memetakan wilayah mana saja di ruang angkasa yang penuh dengan sumber daya yang dapat ditambang seperti oksigen ataupun logam.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memberi perintah jelas dan tegas kepada Badan Antariksa dan Penerbangan (NASA).

Perintahnya adalah menguasai dan mengeksploitasi habis-habisan sumber daya yang ada di Bulan. Perintah itu keluar ketika AS dan mayoritas negara lain sedang berduka akibat wabah Virus Corona COVID-19.

"Perintah saya sudah jelas. Kuasai Bulan, lalu eksploitasi apa yang ada di sana. Kita, orang Amerika, harus memiliki hak untuk terlibat dalam eksplorasi komersial, pemulihan, dan penggunaan sumber daya di luar angkasa," kata dia.

Putin Akan Kunjungi China dan Bertemu Xi Jinping Pekan Ini

Eksploitasi ini bertujuan untuk memberikan keuntungan bagi AS dengan menghasilkan mineral yang terkandung di dalam perut Bulan. Perintah eksploitasi Bulan dilakukan karena AS tidak pernah menandatangani perjanjian 1979 yang dikenal sebagai The Moon Treaty (Perjanjian Bulan).

Di mana perjanjian tersebut menetapkan bagaimana kegiatan di luar angkasa harus sesuai dengan hukum internasional.

WN Ukraina-Rusia 'Sulap' Vila di Bali Jadi Lab Narkoba dengan Bunker Bawah Tanah

Lalu, pada 2015, Kongres AS telah mengeluarkan undang-undang bernama Encouraging International Support for the Recovery and Use of Space Resources, yang secara eksplisit mengizinkan semua perusahaan Amerika untuk menggunakan sumber daya dari Bulan dan asteroid.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden

Beda dengan Indonesia, Amerika Mulai Jegal Masuknya Mobil Listrik Asal China

Amerika berikan kenaikan tarif impor mobil listrik China ini cukup signifikan yakni 4 kali lipat. Jika kini tarif impor dikenakan 25 persen, maka nantinya jadi 100 persen

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024