Di Lokasi Inilah Manusia Pertama Tewas Gara-gara Asteroid

Asteroid mendekati Bumi.
Sumber :
  • Live Science

VIVA – Para ilmuwan akhirnya mengetahui catatan mengenai korban pertama yang terbunuh akibat jatuhnya asteroid. Pada 22 Agustus 1888, menurut beberapa arsip negara di Turki menyebutkan ada sebuah batuan meteorit jatuh, menabrak, dan membunuh satu orang di wilayah yang saat ini bernama Sulaymaniyah, Irak.

Terungkap! Penemuan Rumah Leluhur Umat Manusia Menggemparkan Dunia

Dari situs Science Alert, Rabu, 29 April 2020, ini merupakan bukti pertama yang ditemukan peneliti, kematian yang disebabkan karena kedatangan batu luar angkasa. Hal ini mengisyaratkan kemungkinan adanya kasus lain yang masih menunggu untuk terkuak.

Bumi bukan benteng yang aman karena bisa menjadi sasaran dari kedatangan batu luar angkasa. Diperkirakan ada jutaan meteor per hari yang menghantam atmosfer Bumi, tapi tidak banyak yang berhasil lolos.

Kapan Bumi Kiamat?

Kemudian, menurut database Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA, ada 822 bola api meledak di atmosfer pada 1988, sehingga terjadilah hujan dari puing-puing asteroid. Ilmuwan percaya 17 meteor mengenai Bumi setiap harinya.

Banyaknya batu luar angkasa yang jatuh ke Bumi berpotensi mengenai seseorang dan membunuhnya. Lalu diketahui, pada 2013, Asteroid Chelyabinsk meledak di atmosfer dan berat bongkahannya mencapai 654 kilogram.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

Namun peristiwa ini tidak memiliki laporan kematian, hanya korban merasakan efek gelombang kejut. Pada 2016, ada seorang pria yang terbunuh yang dipercaya sebagai kasus pertama karena asteroid di India. Tapi kemudian dibantah oleh NASA, bahwa kematiannya tidak berkaitan sama sekali dengan tubrukan asteroid.

Satu-satunya korban yang dikonfirmasi adalah Ann Hodges, yang saat itu tengah tidur di sofa dan terkena asteroid yang datang dari atap dan mengenai pinggangnya. Ia dikabarkan selamat.

Tidak ada yang bisa membuktikan adanya batu pada 1988. Tapi ada tiga dokumen terpisah yang menggambarkan kejadian tersebut. Pada 10 Agustus kalender Julian, sekitar pukul 20.30 ada bola api besar yang terlihat di langit.

Setelah penampakan itu ada meteorit jatuh seperti hujan selama 10 menit di sebuah desa kecil, mengakibatkan kematian pada satu orang dan cedera lumpuh pada korban lainnya.

Peneliti percaya bahwa batu angkasa memulai perjalanan dari arah tenggara dan kemudian potongannya jatuh di Sulaymaniyah, Irak. Ilmuwan percaya kejadian ini benar adanya karena berbasiskan data resmi pemerintah. Mereka harus meneliti lebih jauh untuk mengetahui detailnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya