Pakar: Tak Ada Hubungan Autis dengan Air Galon Guna Ulang

Air kemasan galon guna ulang.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Pakar spesialis anak dan Konsultan Tumbuh Kembang Anak menegaskan bahwa tidak pernah ada anak menjadi autis karena mengkonsumsi air galon guna ulang. Ia mengatakan penyebab pastinya anak autis masih belum diketahui hingga kini.

Kemasan Guna Ulang Dinilai Perlu Digalakkan untuk Kurangi Timbunan Sampah Plastik

Yang baru diketahui jika anak autis karena ada hubungannya dengan genetik tertentu seperti adanya autism pada kelainan Fragile X syndrome.

“Ada yang mengatakan autis itu hasil kombinasi genetik dan lingkungan. Tapi penyebab pasti sampai saat ini belum jelas. Yang mengatakan autis itu karena ibunya waktu hamil terlalu banyak meminum air galon guna ulang itu jelas salah. Tidak ada hubungannya sama sekali,” tegas Dokter spesialis anak dan Konsultan Tumbuh Kembang Anak, dr Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, Selasa, 28 Desember 2021.

Hari Kesadaran Autisme Sedunia, Gimana Cara Tunjukkan Kepedulian?

Ia juga menjelaskan banyak teori yang menyampaikan penyebab-penyebab terjadinya anak autis. Namun, penyebab pastinya tetap masih belum diketahui hingga kini.

“Ada yang menghubung-hubungkan dengan logam berat. Tapi sudah sering disebut ada hubungannya dengan genetik,” jelasnya.

Upaya Mahasiswa Kurangi Sampah Plastik, Kompak Lakukan Ini

Air galon guna ulang kerap menjadi pilihan masyarakat secara luas, baik di kelas bawah maupun menengah lantaran harganya yang terjangkau. Akan tetapi, galon isi ulang bisa berbahaya bagi tubuh khususnya kandungan bisphenol A alias BPA.

BPA merupakan bahan kimia industri yang telah digunakan untuk membuat plastik dan resin tertentu sejak 1950-an, termasuk pada galon isi ulang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa BPA dapat meresap ke dalam makanan atau minuman dari wadah yang dibuat dengan BPA.

Mengutip dari situs Mayo Clinic, BPA ditemukan dalam plastik polikarbonat dan resin epoksi. Plastik polikarbonat sering digunakan dalam wadah yang menyimpan makanan dan minuman, seperti botol air. Mereka juga dapat digunakan dalam barang-barang konsumsi lainnya.

Resin epoksi digunakan untuk melapisi bagian dalam produk logam, seperti kaleng makanan, tutup botol, dan saluran pasokan air. Beberapa sealant dan komposit gigi juga mungkin mengandung BPA.

Paparan BPA menjadi perhatian karena kemungkinan efek kesehatan pada otak dan kelenjar prostat janin, bayi, dan anak-anak.

Hal ini juga dapat mempengaruhi perilaku anak. Penelitian tambahan menunjukkan kemungkinan hubungan antara BPA dan peningkatan tekanan darah, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.

Sebelumnya, pakar pendidikan anak autis Dr Imaculata mengatakan salah satu yang paling layak untuk diduga penyebab anak lahir autis adalah penggunaan kemasan plastik yang mengandung BPA secara terus-menerus.

Menurutnya, hampir di semua peralatan makan atau rumah tangga mengandung BPA. "Kenapa anak-anak bisa kena autis? Lihat saja perilaku kita sehari-hari. Hampir tak pernah lepas dari plastik yang mengandung BPA. Makan, minum, mainan semua menggunakan plastik yang mengandung BPA,"ungkap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya