Ramah Lingkungan Tidak Harus Mengorbankan Kualitas

Ilustrasi ramah lingkungan.
Sumber :
  • Pixabay/Geralt

VIVA – Selama masa pandemi COVID-19, gaya hidup masyarakat mengalami perubahan signifikan. Kini, masyarakat mulai mengedepankan hidup lebih sehat.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Tidak hanya makanan, menciptakan lingkungan rumah yang sehat juga menjadi prioritas. Trennya, banyak masyarakat yang beralih dengan mengganti alat rumah tangga yang ramah lingkungan.

Seperti diketahui, isu lingkungan kini menjadi topik yang makin sensitif di banyak negara, termasuk Indonesia. Itu sebabnya, pelaku industri kini dituntut mampu menjalankan praktik-praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan demi kelestarian Bumi.

Ribuan Rumah dan Ratusan Hektare Sawah di Tasikmalaya Terendam Banjir

Bahkan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong sektor industri manufaktur untuk melakukan transformasi ke arah pembangunan berkelanjutan.

Misalnya, melalui pelaksanaan konsep industri hijau, dengan prinsip menggunakan sumber daya yang efisien, dapat diguna ulang, ramah lingkungan dan berkelanjutan, serta memanfaatkan sampah sebagai energi alternatif.

Tim Pengawal Anies Pamitan usai Pilpres 2024 Berakhir

Begitu pula dengan cat tembok ramah lingkungan seperti Jotun yang selalu mengedepankan kualitas premium dan inovasi dalam mengikuti tren pasar dan kebutuhan masyarakat.

Produsen cat asal Norwegia itu sudah menyandang label ramah lingkungan. Hal ini ditandai dengan raihan sertifikasi Singapore Green Label dan juga sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).

“Komitmen kami adalah memberikan kualitas terbaik pada produk-produk cat yang ditawarkan kepada konsumen melalui proses inovasi, namun tetap mengedepankan prinsip ramah lingkungan," kata Head of Marketing Jotun Indonesia, Husodo Hoe, Rabu, 16 Februari 2022.

Untuk itulah, Jotun Indonesia meraih penghargaan Top Brand Award 2021 untuk dua kategori sekaligus, yaitu Cat tembok Interior dan Cat tembok Eksterior, dari Majalah Marketing dan Frontier Group.

Berdiri sejak 1926 di Sandefjord, Norwegia, Jotun mengawali bisnisnya sebagai produsen cat pelapis untuk kapal yang kemudian merambah ke segmen lain, yaitu Protective coatings, Powder coatings, dan Decorative paints, yang hingga saat ini memiliki 67 perusahaan, 38 fasilitas produksi, serta lebih dari 9.900 karyawan di seluruh dunia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya