Pendapatan Iklan Digital Melesat, Modal Diperkuat

iklan digital.
Sumber :
  • BigEvo

VIVA Tekno – Perusahaan investasi PT Global Mediacom Tbk sepanjang 2021 mencatat laba bersih Rp2,45 triliun atau naik 36 persen dari 2020. Pendapatannya mencapai Rp13,98 triliun atau naik 15 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 12,06 triliun.

BI Catat Modal Asing Kabur dari RI Pekan Keempat April Capai Rp 2,47 Triliun

Pendapatan perusahaan dengan kode emiten BMTR ini ditopang iklan nondigital dan digital. Kinerja pendapatan iklan nondigital 2021 sebesar Rp7,18 triliun atau tumbuh 10 persen secara tahunan (yoy).

Disusul pendapatan iklan dari segmen digital sebesar Rp2 triliun. Segmen pendapatan iklan digital ini melesat 100 persen yoy.

BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 1,36 Triliun

Atas kinerja yang positif ini, Direktur Utama PT Global Mediacom Tbk Hary Tanoesoedibjo semakin yakin untuk ekspansi di bisnis digital. Oleh karena itu, perseroan akan memperkuat modal dengan tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2021.

"Sisa laba bersih perusahaan akan dibukukan sebagai laba ditahan dan digunakan antara lain untuk memperkuat permodalan dan pengembangan usaha terkait digital," kata Hary, usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Jumat, 29 Juli 2022.

Erick Thohir Ajukan Suntikan PMN Rp 57,8 Triliun hingga 2025, Intip Rincian BUMN yang Dapat

Seperti diketahui, BMTR menggarap bisnis televisi free to air lewat RCTI, MNC TV, GTV, dan Inews, lalu produksi konsen melalui antara lain MNC Pictures, MNC Anomations, Starthits.

Adapun, bisnis digital perseroan yang sudah jalan terdiri atas media, yakni RCTI+, Okezone, MCN, Sindonews.com, Inews.id, IDX Channel, Celebrities.id, dan Roov, serta nonmedia meliputi MNC Shop, The F Thing, Fumubang, Mister Aladin, dan Le Tang. Lalu, media berlanggan, seperti MNc Vision, K-Vision, MNC Play, Playbox, Vision+, LCO, dan Vision Pictures.

Hasil RUPST juga menetapkan tidak ada perubahan susunan pengurus perseroan. Komisaris Utama tetap dipegang Rosano Barack, sedangkan Mohamed Idwan Ganie, John Aristianto Prasetio, dan Beti Puspitasari Santoso masing-masing menjabat komisaris independen.

Sementara Hary Tanoesoedibjo masih menjadi Direktur Utama, sedangkan Syafril Nasution, Christophorus Taufik Siswandi, Indra Pudjiastuti, dan Ruby Panjaitan masing-masing mengisi jabatan sebagai Direktur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya