Bukti Baru Meteorit sebagai Pembentuk Benua

Ilustrasi meteor.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Tekno – Terdapat bukti baru yang mendukung gagasan jika benua di Bumi diciptakan di masa lalu yang jauh ketika meteorit besar telah menghantam planet ini.

Kapan Bumi Kiamat?

Sebuah tim peneliti dari Curtin University di Australia, menemukan bahwa benua Bumi mungkin telah terbentuk di lokasi tumbukan meteorit, yang jauh lebih umum dalam sejarah awal tata surya.

Bumi saat ini adalah satu-satunya planet yang kita ketahui memiliki benua dan sampai sekarang para peneliti belum sepenuhnya yakin mengapa hal ini terjadi.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

Temuan baru ini merupakan bukti kuat pertama yang mendukung hipotesis yang telah lama diajukan bahwa meteorit berada di balik karakteristik geologis yang unik ini, mengutip dari situs Space, Rabu, 17 Agustus 2022.

"Dengan memeriksa kristal kecil mineral zirkon di bebatuan dari Pilbara Craton di Australia Barat, yang mewakili sisa-sisa kerak purba yang paling terpelihara di Bumi, kami menemukan bukti dampak meteorit raksasa ini," kata Tim Johnson, seorang ahli geologi di Universitas Curtin yang memimpin penulis penelitian baru.

Bumi Resources Raih Laba Bersih US$67,63 Juta di Kuartal I-2024

"Mempelajari komposisi isotop oksigen dalam kristal zirkon ini mengungkapkan proses 'top-down' dimulai dengan pencairan batuan di dekat permukaan dan berlanjut lebih dalam, konsisten dengan efek geologis dari dampak meteorit raksasa,” tambahnya.

Adapun, Meteorit merupakan batu ruang angkasa yang bertahan dalam perjalanannya melalui atmosfer Bumi untuk mencapai permukaan planet.

Banyak meteorit telah memisahkan diri dari asteroid yang lebih besar yang terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu, ketika planet-planet tata surya lainnya juga sedang lahir.

Contoh paling terkenal dari serangan asteroid dalam sejarah Bumi adalah penabrak Chicxulub yang terjadi sekitar 66 juta tahun yang lalu.

Tabrakan ini berhasil memusnahkan dinosaurus dan meninggalkan kawah selebar 10 kilometer di Semenanjung Yucatán di Meksiko.

Temuan Johnson dan rekan-rekannya ini seakan menyiratkan bahwa dampak serupa juga telah membentuk geologi Bumi miliaran tahun lebih awal dari peristiwa terkenal ini.

Adapun, melalui pemahaman yang lebih baik tentang pembentukan dan perkembangan benua nantinya dapat berdampak pada pemahaman kita tentang bagaimana bentuk kehidupan dan mineral berharga tersebar di seluruh planet ini.

Dia menambahkan tim bermaksud untuk terus memeriksa batuan purba di area yang mirip dengan Pilbara Craton untuk mengetahui apakah temuan ini tercermin di seluruh planet.

Dan tanda-tanda awal menjanjikan teori bahwa serangan meteorit kuno menciptakan benua, para peneliti berpendapat, "Data yang terkait dengan area lain dari kerak benua kuno di Bumi tampaknya menunjukkan pola yang mirip dengan yang dikenali di Australia Barat," simpul Johnson.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya