- Data Driven Investor
VIVA Tekno – China menuduh Amerika Serikat (AS) telah melakukan puluhan ribu serangan siber terhadap jaringan informasi China dalam beberapa tahun terakhir.
Beijing menuturkan bahwa universitas penelitian ruang angkasa, Northwestern Polytechnical University telah menjadi target penyerangan terbaru yang disasar oleh intelijen AS, mengutip dari situs RT, Selasa, 6 September 2022.
Hal ini diungkapkan melalui pernyataan Pusat Tanggap Darurat Virus Komputer Nasional (CVERC) China yang mengungkapkan hasil penyelidikannya bersama 360 Security Technology Inc. mengenai serangan berulang pada sistem informasi universitas penelitian aeronautika dan ruang angkasa universitas yang didanai oleh pemerintah.
Otoritas China mengklaim, bahwa intelijen Amerika Serikat menggunakan lebih dari 40 senjata serangan siber khusus NSA untuk mencuri konfigurasi peralatan jaringan utama, data manajemen jaringan, data operasi dan pemeliharan, dan data inti teknologi universitas.
"Gambaran keseluruhan, karakteristik teknis, senjata serangan, jalur serangan, dan sumber serangan dari peristiwa serangan yang relevan telah dianalisis, dan sebelumnya ditentukan bahwa aktivitas serangan yang relevan berasal dari kantor Tailored Access Operation (TAO) milik Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika Serikat,” kata CVERC.
Fenomena peretasan ini hanya merepresentasikan satu insiden dari sekian banyak serangan siber yang menimpa infrastruktur informasi China.
CVERC mengklaim, penyelidikannya mengungkapkan bahwa TAO terus memperluas cakupan kegiatannya dan telah melakukan puluhan ribu serangan jaringan berbahaya pada target jaringan di China, dan mengendalikan puluhan ribu perangkat jaringan dan berhasil meraup lebih dari 140GB data bernilai tinggi.
Adapun, hingga saat ini AS masih belum merespons tuduhan China ini. Sebagaimana kita ketahui, hubungan diantara keduanya memang tengah memanas, hal ini bertalian dengan isu Taiwan yang membuat keduanya saling tuduh perihal spionase siber.
Selain itu, tuduhan yang dilontarkan Beijing kali ini bukanlah yang pertama kalinya, tahun lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian menuduh CIA telah melakukan peretasan terhadap fasilitas penelitian luar angkasa, industri minyak, perusahaan internet, dan agensi pemerintahan China.
Tidak ketinggalan, awal tahun ini, ketua FBI, Christopher Wray juga telah menuduh China mencuri informasi dengan jumlah yang sangat banyak dan telah menjadikannya sebagai sumber serangan siber yang sangat besar.