Elon Musk Mau Jadi Juru Damai Rusia dan Ukraina

Elon Musk.
Sumber :
  • Getty Image

VIVA Tekno – SpaceX dan CEO Tesla Elon Musk turut mengusulkan rencana pribadinya untuk mengakhiri konflik di Ukraina. Miliarder itu menyarankan agar pemilihan umum kembali dilaksanakan di empat wilayah yang baru-baru ini memutuskan untuk bergabung dengan Rusia, sementara Ukraina akan berkomitmen pada netralitas dan melepaskan klaimnya atas Krimea.

Tesla Bakal Luncurkan Mobil Listrik Murah? Ini Kata Elon Musk

Melalui cuitannya di Twitter, Musk menyampaikan rencananya tersebut, menyarankan Rusia untuk mengulang pemilihan umum di daerah yang dicaplok di bawah pengawasan PBB, dilansir dari situs RT, Selasa, 4 Oktober 2022.

Lebih dalam, Musk mengatakan, daerah Krimea dinyatakan secara resmi sebagai bagian dari Rusia, seperti yang telah terjadi sejak 1783, sampai Perdana Menteri Soviet Nikita Khrushchev menghadiahkan semenanjung itu kepada SSR Ukraina pada tahun 1954.

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

Miliarder itu kemudian menyarankan agar Ukraina berkomitmen pada netralitas, sebagaimana yang diminta Rusia jauh sebelum meluncurkan operasi militernya pada Februari dan menjamin pasokan air ke Krimea.

Ukraina menutup pasokan pada tahun 2014 setelah orang-orang Krimea memilih untuk bergabung kembali dengan Federasi Rusia. Tak lama setelah peluncuran operasi Rusia di Ukraina, pasokan pun dipulihkan.

Viral Wanita Ini Ngaku Ditipu Elon Musk, Uang Rp800 Miliar Melayang

"Ini sangat mungkin menjadi hasil akhirnya," Musk mengomentari sarannya, sekaligus menambahkan, "hanya pertanyaan tentang berapa banyak orang yang mati sebelum itu”.

Kendati begitu, nampaknya rencana Elon Musk ini tidak mungkin menemukan penggemar di Kiev. Presiden Ukraina Vladimir Zelensky telah bersumpah untuk tidak bernegosiasi dengan timpalannya dari Rusia, Vladimir Putin, dan untuk merebut seluruh wilayah yang diklaim Kiev sebagai miliknya termasuk republik Donbass dan Krimea dengan paksa.

Penduduk Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, dan Wilayah Kherson dan Zaporozhye, kemungkinan besar juga akan memberikan suara dalam jumlah besar untuk bergabung dengan Rusia jika referendum baru-baru ini di wilayah ini diadakan lagi. Mengingat, kedua wilayah ini memiliki persentase penutur bahasa Rusia yang tinggi dan secara historis telah memilih kandidat pro-Rusia saat menjadi bagian dari Ukraina.

Namun, Putin telah menandatangani perjanjian untuk mengaksesi wilayah-wilayah ini ke dalam Federasi Rusia, dan telah bersumpah untuk mempertahankannya dengan kemampuan penuh militer Rusia.

Dalam pollingnya itu, hampir 60 persen responden di Twitter mendukung ide Elon Musk. Rasio itu kemungkinan akan berubah, karena pengguna Twitter pro-Ukraina di komentar telah menggaungkan ledekan '#NAFO' untuk mengayunkan jajak pendapat yang menguntungkan mereka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya