Malam Ini Akan Terjadi Hujan Meteor, Catat Jadwalnya

Hujan meteor.
Sumber :
  • www.space.com/Ian Forsyth/Getty

VIVA Tekno – Hujan meteor Orionid yang berasal dari sisa debu komet Halley telah menghiasi langit malam dari 2 Oktober hingga nanti 7 November. Sesuai namanya, peristiwa ini akan muncul dari rasi Orion si Pemburu.

Keberadaan Astronot Terancam, Hal Mengerikan Ini Muncul di Luar Angkasa

Hujan meteor ini akan mencapai puncak pada hari ini, Jumat, 21 Oktober 2022. Saat malam puncak, hujan meteor Orionid memproduksi 25 meteor per jam dengan laju 66 km per detik.

Radian hujan meteor Orionid terbit pada pukul 22:17 WIB dan kita bisa menikmati hujan meteor tanpa cahaya Bulan sampai pukul 02:22 WIB. Meskipun cukup terang, namun dengan 20 persen piringan Bulan yang teriluminasi, tentu masih lebih redup dibanding purnama.

Bumi Punya Tameng Langit

Ini jadi yang kedua kalinya hujan meteor terjadi di tahun ini. Pada bulan Mei, Bumi bertemu puing-puing yang ditinggalkan oleh Komet Halley saat bergerak keluar dari Matahari, sementara pada bulan Oktober, Bumi melintasi jalur masuk Halley.

Meski komet mempunyai jarak beberapa juta mil ke orbit Bumi, tetapi debu yang menyebar darinya dari waktu ke waktu menjadi penyebab terjadinya meteor Eta Aquarid pada bulan Mei dan meteor Orionid pada bulan Oktober.

Diklaim Presisi dalam Pengamatan Hilal, Maroko Sebut 1 Ramadhan 2024 Jatuh pada 12 Maret

Sebagaimana dilansir dari situs Space, Jumat, 21 Oktober 2022, meteor muncul sebagai garis-garis cahaya yang secara populer disebut sebagai 'bintang jatuh', meskipun sebenarnya mereka bukan bintang.

Hujan meteor Orionid.

Photo :
  • Stellarium

Pada kenyataannya itu adalah butiran debu yang telah meluncur selama ribuan tahun yang tak terhitung jumlahnya di ruang antar planet. Ketika salah satunya berdampak pada atmosfer Bumi, kilatan api yang tercipta adalah pijaran udara di depannya yang tidak bisa keluar dengan cukup cepat.

Hujan meteor akan mmasuki atmosfer dengan kecepatan setinggi 45 mil (72 km) per detik membuat gesekan atmosfer melepaskan energi kinetik objek dalam seberkas cahaya berumur pendek yang kita lihat sekitar 60 mil (100 km) di atas tanah.

Energi yang dilepaskan meteoroid jauh melebihi efisiensi energi bahan peledak buatan manusia yang paling kuat. Dengan demikian, objek seukuran kacang polong dapat menyala di langit dengan kecemerlangan yang menyaingi Jupiter atau Venus.

Beberapa meteor meninggalkan jejak terang yang tetap berada di langit selama beberapa detik atau lebih, tetapi sebagian besar hanya tampak sebagai garis-garis samar.

Sebagian memiliki warna yang mencolok, sebagian disebabkan oleh bahan kimia di dalamnya tetapi faktor utama karena kecepatannya saat bergerak melalui atmosfer bagian atas. Meteor lambat biasanya tampak oranye atau merah, sedangkan meteor cepat tampak putih, kadang-kadang diwarnai dengan warna biru atau hijau.

leX_NygaKzU

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya