Elon Musk Beneran Akuisisi Twitter, CEO Parag Agrawal Dipecat

Elok Musk akuisisi Twitter.
Sumber :
  • Tech Crunch

VIVA Tekno – Setelah berbulan-bulan melalui drama hukum, Elon Musk telah menutup akuisisi Twitter senilai US$44 miliar. Sejumlah outlet melaporkan bahwa Musk menyegel kesepakatan pada Kamis malam , menyingkirkan segelintir eksekutif puncak, termasuk CEO Parag Agrawal dalam prosesnya.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Musk dilaporkan membersihkan 'rumah' pada hari Kamis, memecat CFO Ned Segal, Kepala Hukum, Kebijakan, dan Kepercayaan Vijaya Gadde dan Penasihat Umum Sean Edgett, menurut situs Tech Crunch, Jumat, 28 Oktober 2022.

Menurut laporan, Musk diberi mandat untuk memecat jajaran eksekutif. CEO Tesla sebelumnya telah mengkritik Gadde di platform. 

Manajemen dan Serikat Pekerja Freeport Teken PKB, Menaker: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain

Dia juga terlibat perseteruan panas dengan Agrawal di mana terdapat pertukaran pesan yang mengindikasikan perselisihan, seperti yang diungkapkan dalam log obrolan. 

Orang terkaya di dunia itu pertama kali berniat membeli Twitter pada awal April, ketika dia membeli 9,2 persen saham perusahaan seharga US$3 miliar.
Kurang dari sepuluh hari kemudian, CEO Tesla dan SpaceX itu menyatakan niatnya untuk membeli Twitter seharga US$44 miliar. Twitter menerima tawaran itu, tetapi Musk tiba-tiba menjadi dingin dan keluar dari kesepakatan. 

Tesla Bakal Luncurkan Mobil Listrik Murah? Ini Kata Elon Musk

Setelah mengalami beberapa penemuan pra-persidangan yang memalukan dan menghadapi tanggal yang semakin dekat untuk deposisinya, Musk mengumumkan bahwa dia akan menindaklanjuti pembelian. 

Tidak jelas mengapa Musk mundur kemudian setuju untuk membeli Twitter. Ada kemungkinan dia dan tim hukumnya membaca laporan pada persidangan yang akan datang, yang semula akan dimulai pada 17 Oktober kemarin. 

Twitter menggugat Musk selama musim panas untuk memaksa Musk menindaklanjuti kesepakatan tersebut. Musk membalas Twitter, mengklaim bahwa perusahaan menyesatkannya tentang jumlah akun bot dan spam di platform.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya