Mengantisipasi Ledakan Digital

Digitalisasi.
Sumber :
  • INSEAD Knowledge

VIVA Digital – Saat ini sektor industri tengah mengalami era ledakan digital. Pandemi Covid-19 menjadi momentum bersejarah terhadap percepatan adopsi teknologi digital dan otomasi secara masif seperti internet of things (IoT), artificial intelligence (AI), dan machine learning (ML).

Kemenkominfo Mengadakan Talkshow Chip In “Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”

Di tengah adaptasi terhadap adopsi teknologi digital dan usaha mempertahankan kelangsungan bisnisnya pascapandemi, sektor industri juga mengemban misi global yang tak kalah penting dalam menekan emisi karbon bagi keberlanjutan Bumi.

Dengan demikian, cara barang dan jasa diperoleh, diproduksi, dikirim, dan dikonsumsi semakin didorong oleh teknologi informasi. Selain itu, kini, lebih banyak pekerjaan dilakukan dari jarak jauh di mana lebih banyak pula interaksi yang bersifat digital.

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Pada dasarnya, otomasi industri bisa dimaksimalkan secara penuh untuk membangun ekosistem industri yang terbuka, kolaboratif, dan berbasis perangkat lunak (software).

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Talkshow "Etika Pelajar di Dunia Digital"

Adopsi teknologi digital yang fokus pada software dalam ekosistem terbuka, lalu dikombinasikan dengan elektrifikasi dan pemanfaatan energi terbarukan juga diyakini dapat meningkatkan keamanan energi, ketahanan, serta dekarbonisasi.

Perusahaan asal Prancis yang bergerak di bidang energi dan otomasi, Schneider Electric, melihat ada beberapa aspek yang dapat dimanfaatkan sektor industri untuk memperoleh hasil yang maksimal dari ledakan digital.

Misalnya saja, industrial software dan cybersecurity, industrial sustainability, universal automation, pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) digital, ekosistem mitra dan layanan yang kolaboratif, serta digitalisasi rantai pasok.

Schneider Electric

Photo :
  • Misrohatun Hasanah

"Di sinilah pentingnya untuk segera beralih ke elektrifikasi dan digitalisasi. Para pemangku kepentingan harus memiliki visibilitas menyeluruh dan memiliki kemampuan untuk memproses serta menganalisa data secara akurat dan real-time dalam mengambil keputusan," kata Country President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste, Roberto Rossi di Jakarta, Jumat, 4 November 2022.

Menurutnya, digitalisasi penting untuk membantu perusahaan mengurangi ketergantungannya pada sumber daya alam atau SDA dan mengurangi emisi karbon tanpa mengorbankan kinerja.

"Enggak cuma sekadar diatasi dengan perangkat keras (hardware) baru, tapi membutuhkan aplikasi pintar dari teknologi berbasis perangkat lunak (software). Paradigma digital ini berpotensi memberikan kemampuan operasional yang belum pernah ada sebelumnya dan mendukung peluang bisnis baru bagi seluruh pemangku kepentingan industri," klaim Rossi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya