Pesona Cokelat yang Menimbulkan Sensasi

Ilustrasi Efek Samping Cokelat
Sumber :
  • U-Report

VIVA Tekno – Cokelat, makanan yang terbuat dari biji kakao ditemukan oleh para arkeolog di artefak tembikar yang diyakini telah digunakan oleh budaya Mayo-Chinchipe kuno 5.300 tahun silam.

Ramalan Zodiak Jumat 26 April 2024: Taurus Harus Waspada dengan Rekan Kerja, Leo Kena Tekanan Mental

Daya tarik cokelat sulit ditolak bagi sebagian besar dari kita, dan tim ilmuwan kini telah menemukan alasan utama untuk hal ini, mengutip dari laman Sputniknews, Senin, 16 Januari 2023.

Baik cokelat cair, padat, atau pasta, produk makanan yang terbuat dari biji kakao yang dipanggang dan digiling ini memiliki banyak manfaat. Itu penuh dengan ratusan senyawa kimia, beberapa di antaranya dapat memicu pusat kesenangan otak untuk mengubah suasana hati.

5 Tips Merawat Kucing Peliharaan Agar Tetap Sehat dan Terhindar dari Penyakit

Tapi ada satu aspek khusus yang membuat cokelat begitu menggoda. Proses peleburan dari bentuk padat menjadi emulsi halus adalah hal yang sangat menarik bagi banyak orang, ungkap sebuah penelitian interdisipliner di University of Leeds, Inggris.

Proses fisik yang dimulai dari saat seseorang memasukkan cokelat ke dalam mulutnya dianalisis oleh penelitian tersebut, yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah ACS Applied Materials and Interface.

Bukan Cuma Biar Adem, Tidur Telanjang Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan

Ilustrasi cokelat.

Photo :
  • U-Report

Setelah percobaan dilakukan menggunakan cokelat hitam merek mewah pada permukaan seperti lidah 3D buatan, tim beralih ke tribologi, merupakan teknik analitik yang diterapkan dalam teknik untuk studi lebih lanjut.

Tribologi memberikan wawasan tentang bagaimana permukaan dan cairan berinteraksi, dan bagaimana pelumasan memfasilitasi hal ini.

Penelitian menemukan bahwa sensasi cokelat leleh yang membuat kita semua sangat bersemangat berasal dari cara konpeksi dilumasi. Proses ini terjadi baik di bawah pengaruh bahan dalam cokelat itu sendiri, dari air liur atau kombinasi keduanya.

Lebih lanjut tim menegaskan bahwa komponen lemak cokelat baru terasa saat sepotong cokelat bersentuhan dengan lidah. Namun setelah itu, setelah partikel kakao padat berperan, mereka bertanggung jawab atas sensasi sentuhan yang menyenangkan.

Ilustrasi cokelat.

Photo :
  • U-Report

Menariknya, tim menemukan bahwa kandungan lemak dapat dikurangi, menjadikan makanan lebih bermanfaat bagi kesehatan tanpa mengurangi rasa yang nikmat.

“Dengan memahami mekanisme fisik yang terjadi saat orang makan cokelat, kami percaya bahwa cokelat generasi berikutnya dapat dikembangkan yang menawarkan rasa dan sensasi cokelat tinggi lemak sekaligus pilihan yang lebih sehat. Riset kami membuka kemungkinan bagi produsen dapat dengan cerdas merancang cokelat hitam untuk mengurangi kandungan lemak secara keseluruhan," kata Siavash Soltanahmadi, dari School of Food Science and Nutrition di Leeds.

Anwesha Sarkar menambahkan bahwa ilmu pelumasan menawarkan wawasan mekanis tentang bagaimana makanan benar-benar terasa di mulut. Dengan demikian, pengetahuan ini dapat dimanfaatkan untuk menciptakan makanan dengan rasa, tekstur, dan manfaat kesehatan yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya