Ternyata Ini Biang Keladi Perusahaan Sering Digempur Hacker

- Freepik/kues
VIVA Tekno – Miskomunikasi antara departemen atau divisi dengan tim keamanan IT telah mengakibatkan insiden keamanan siber di perusahaan. Hal ini diakui oleh lebih dari separuh level manajer ke atas (62 persen).
Mayoritas eksekutif non-IT merasa kurangnya rasa kerja sama antara tim yang berbeda (34 persen) membuat mereka mempertanyakan keterampilan dan kemampuan sesama kolega ketika komunikasi dengan karyawan keamanan IT berlangsung tidak jelas (33 persen).
Survei analitik Forrester baru-baru ini mengatakan bahwa perusahaan menghabiskan rata-rata 37 hari dan US$2,4 juta untuk mendeteksi dan memulihkan insiden siber.
Untuk menentukan seberapa besar eksekutif dan tim keamanan informasi memengaruhi ketahanan dunia maya, Kaspersky melakukan survei global terhadap lebih dari 1.300 pemimpin.
Berdasarkan hasil penelitian, 98 persen responden non-TI mengalami miskomunikasi terkait keamanan IT. Gangguan komunikasi paling sering menyebabkan keterlambatan proyek kritikal (67 persen) hingga insiden keamanan siber (62 persen).
Hampir sepertiga responden (masing-masing 30 persen dan 27 persen) bahkan pernah mengalami masalah ini lebih dari satu kali.
Di antara efek negatif lainnya adalah anggaran yang terbuang percuma karena kehilangan karyawan yang berharga dan memburuknya hubungan antar tim.