- Daily Express
VIVA Tekno – Virgin Orbit, perusahaan roket milik Richard Branson, telah mengajukan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS).
Langkah tersebut dilakukan tiga minggu setelah perusahaan mengumumkan menghentikan operasional dan merumahkan alias PHK 85 persen karyawannya sambil bekerja untuk mendapatkan pendanaan lebih lanjut.
Langkah itu membuat saham turun 18,8 persen menjadi 82 sen, menurut laman Metro, Rabu, 5 April 2023.
Pada Jumat pekan lalu, Virgin Investments menyuntikkan 8,8 juta Poundsterling lagi ke dalam operasi tersebut yang sebelumnya telah dilaporkan bahwa Richard Branson telah kehilangan 1,5 miliar Poundsterling dari sahamnya tahun lalu.
“Di tahap ini kami percaya bahwa proses Bab 11 merupakan jalan terbaik ke depan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan penjualan yang efisien dan memaksimalkan nilai," kata CEO Virgin Orbit Dan Hart.
Perusahaan mendaftarkan aset sekitar US$243 juta dan total utangnya sebesar US$153,5 juta per 30 September dalam pengajuan. Berbasis di California, AS perusahaan memiliki tenaga kerja sekitar 750 orang.
"Saya sangat berterima kasih dan bangga kepada setiap rekan tim kami, baik untuk semangat inovasi yang telah mereka wujudkan maupun atas kesabaran dan profesionalisme mereka saat kami berhasil melewati masa sulit ini," ungkapnya.
Virgin Galactic.
- Spaceport America
“Saat ini, pikiran dan perhatian saya tertuju pada banyak rekan tim dan teman berbakat yang sekarang menemukan jalan ke depan, yang telah berkomitmen pada misi dan janji dari semua yang diwakili Virgin Orbit. Saya yakin dengan apa yang telah kami bangun dan berharap dapat mencapai transaksi yang memposisikan perusahaan dan teknologi untuk peluang dan misi masa depan," tambahnya.
Bisnis ini awalnya tumbuh sebagai spin-off dari bisnis pariwisata luar angkasa komersial miliarder Inggris, Virgin Galactic.
Disebut-sebut sebagai saingan SpaceX milik Elon Musk, perusahaan tersebut bertujuan untuk meluncurkan roket menggunakan Boeing 747 yang dimodifikasi, bernama Cosmic Girl, daripada roket lepas landas vertikal tradisional.
Keputusan perusahaan untuk memilih Spaceport Cornwall, Newquay, untuk peluncuran satelit komersial pertamanya dipandang sebagai dorongan besar bagi industri luar angkasa Inggris dan kawasan tersebut, yang berpotensi menciptakan ratusan pekerjaan baru.
Namun, tak lama setelah lepas landas pada Senin, 9 Januari, misi tersebut gagal. Setelah dilepaskan dari sayap 747, roket gagal mencapai orbit terakhirnya, mengirimkan satelit pelanggan kembali ke Bumi.
"Meskipun kami sangat bangga dengan banyak hal yang berhasil kami capai sebagai bagian dari misi ini, kami sadar bahwa kami gagal menyediakan layanan peluncuran yang layak bagi pelanggan kami," kata Hart.
