Hacker Indonesia Ganosec Team Gabung Kelompok Peretas Muslim Serang Israel

Kelompok peretas atau hacker Muslim serang Israel.
Sumber :
  • Facebook Hacker News

VIVA Tekno – Kelompok peretas atau hacker Muslim sudah melakukan serangan siber terhadap Israel sejak awal April. Mereka pun menargetkan serangan ke negara Zionis tersebut.

Kelompok hacker Indonesia juga berpartisipasi. Mereka adalah HacktivistIndonesia dan GanosecTeam. Menurut laman Facebook Hacker News, dikutip VIVA Tekno, Jumat, 14 April 2023, dalam postingan menggunakan bahasa Arab yang telah diterjemahkan, mengaku bahwa serangan siber melawan Zionis Israel dimulai sejak 7 April.

Hacker News juga menyebut bahwa serangan ini akan merusak dan memiliki banyak kejutan. Mereka mengaku melakukan komunikasi dengan beberapa grup hacker untuk menanyakan kesiapan dalam menyerang lawan dan memberikan kerugian besar terhadap Israel.

"Dan sebagian besar orang tidak menunggu tanggal 7 April. Mereka sudah mulai meretas infrastruktur. Misalnya seperti yang dilakukan KEP_TEAM yang meretas dan mencabut data lembaga militer Zionis serta kelompok Team1915, AnonGhost dan lainnya," tulis Hacker News.

Kelompok hacker KEP_TEAM mengklaim melakukan serangan siber terhadap perusahaan Israel di bidang industri militer seperti Aeromaoz dan IWI pada 3 April. Bukan itu saja. Mereka juga melancarkan operasi ke infrastruktur rumah sakit di Israel.

Lalu, pada 4 April, diumumkan pula bahwa serangan siber kelompok hacker, termasuk hacker Indonesia Ganosec Team dan HacktivistIndonesia, mempengaruhi puluhan situs strategis Israel, misalnya terhadap layanan situs web pemerintah, bandara dan kereta api, bank sentral, Bursa Efek Tel Aviv, perusahaan migas dan infrastruktur energi, perusahaan AI, jaringan gay GayDar, sistem irigasi, hingga kartu bank dari sembilan bank besar.

Universitas Oxford hingga Cambridge Bergabung dalam Aksi Pro-Palestina
VIVA Militer: Tank tempur Israel di kota Rafah, Jalur Gaza selatan

Israel Bombardir Rafah, Peringatan AS Diabaikan

Pasukan Israel membombardir wilayah Rafah, pada Kamis, 9 Mei 2024 ketika Benjamin Netanyahu mengabaikan ancaman Presiden AS, Joe Biden untuk menahan pasokan senjata.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024