Samsung Bikin Google Panas Dingin

Google vs Samsung.
Sumber :
  • Engadget

VIVA Tekno – Bing dapat mengambil alih sebagai mesin pencari default pada perangkat Samsung berkat integrasi fitur kecerdasan buatan (AI/artificial intelligence) ChatGPT. Pergeseran ini akan menandai pertama kalinya dalam 12 tahun Samsung menjauh dari Google, yang secara historis mendominasi pasar mesin pencari. 

Qualcomm Snapdragon X Plus, Chipset Pendukung Laptop AI

Karyawan Google dilaporkan mengetahui Samsung sedang mempertimbangkan untuk beralih ke Bing bulan lalu, dan The New York Times melaporkan bahwa menurut pesan internal ada kepanikan di dalam tembok Google. 

Saham Alphabet Inc turun hampir 4 persen pada hari Senin setelah muncul laporan bahwa Samsung sedang mempertimbangkan untuk pindah dari mesin pencari yang sangat populer, menurut outlet tersebut.

Galaxy AI Hadir dalam Bahasa Indonesia, Cukup 3 Langkah

Langkah ini menandakan meningkatnya dukungan bagi perusahaan-perusahaan yang terdepan dalam perlombaan AI. Jika Google diganti, raksasa mesin pencari itu akan kehilangan US$3 miliar dari US$162 miliar pendapatan tahunannya, kata pesan internal. 

Menurut situs Gizmodo, Selasa, 18 April 2023, Google telah berjuang untuk bersaing dengan pesaing AI-nya , seperti Bing milik Microsoft yang meluncurkan fitur AI barunya kepada pengguna.

Tablet Samsung yang Baru bikin Penasaran

Microsoft Bing.

Photo :
  • Getty Images

Pengguna Bing akan menerima mesin pencari yang ditingkatkan pada bulan Februari. Sementara Microsoft terus mengejar fitur AI lainnya, termasuk pembuat gambar Bing. 

Meskipun Google telah berusaha untuk maju dalam perlombaan AI, perusahaan telah mengalami banyak kemunduran termasuk kerugian US$100 miliar pada awal Februari ketika chatbotnya, Bard, menyusun informasi yang tidak akurat dalam video promosinya. 

Analis Atlantic Equities James Cordwell mengatakan bahwa investor khawatir Google telah menjadi monopoli yang malas dalam pencarian dan perkembangan beberapa bulan terakhir berfungsi sebagai peringatan.

Google dilaporkan bekerja untuk membuat mesin pencari bertenaga AI baru, yang tampaknya secara langsung bertentangan dengan komentar CEO Alphabet Sundar Pichai bahwa dia tidak ingin terburu-buru merilis produk AI.

"Saya selalu menganggap AI sebagai teknologi paling mendalam yang sedang dikerjakan umat manusia. Lebih mendalam dari api atau listrik atau apa pun yang telah kami lakukan di masa lalu,” kata Pichai.

Seorang juru bicara Google mengatakan bahwa mereka selalu meningkatkan mesin pencarinya untuk memikat pengguna agar terus kembali ke platform tersebut. Google juga berisiko kehilangan tambahan US$20 miliar jika Apple memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya akhir tahun ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya