2009 Jadi Tonggak Sejarah Internet Indonesia

ilustrasi blog
Sumber :

VIVAnews - Seperti diketahui, internet mampu menciptakan gerakan sosial, apalagi ketika disorot oleh media cetak, media online, dan televisi. Menurut data Facebook, pengguna situs jejaring sosial tersebut di tanah air mencapai 25 juta pengguna. Terbesar ketiga di bawah Amerika Serikat dan Inggris.

Di situs media sosial lainnya seperti Twitter, pengguna asal Indonesia mencapai 5 sampai 6 juta user. Indonesia juga ada di peringkat ketiga sebaga negara dengan pengguna Twitter terbanyak setelah Amerika Serikat dan Jepang.

“Turning point yang menandai bahwa internet, khususnya social media, sangat berpengaruh bahkan mampu mengemudikan isu di dunia nyata terjadi tahun 2009 lalu,” kata Enda Nasution di sela Seminar Politik dan Bisnis Media Baru di Jakarta, 4 Agustus 2010.

Enda menyebutkan, tahun itu menjadi semacam milestone baru di ranah internet Indonesia.

Sekadar diketahui, kata Enda, pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia 49 persen per tahunnya. “Sekitar 70 persen di antaranya adalah usia 35 tahun ke bawah,” ucapnya. “Dan mereka menjadi pendorong gerakan sosial yang terjadi di Indonesia,” ucapnya.

Sebagai contoh, gerakan sosial yang dilakukan blogger dan didukung oleh pengguna internet di Indonesia antara lain adalah gerakan 1.000 buku yang menyalurkan buku bagi mereka yang membutuhkan namun tidak punya biaya.

“Ada juga gerakan Coin A Chance, seperti yang terjadi pada kasus Prita,” kata Enda. “Ketika itu Prita didakwa dengan ancaman hukuman denda hingga Rp202 juta. Tapi, massa dari berbagai kalangan berhasil mengoleksi koin hingga sekitar Rp850 juta,” ucapnya.

Gerakan IndonesiaUnite, kata Enda, muncul sejak tragedi bom di Hotel JW Marriot dan Ritz Cartton. “Selain itu muncul pula gerakan ‘Satu juta Facebooker dukung pembebasan Bibit-Chandra,” sebut Enda. (sj)

Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Investasi Terus Masuk
Nurul Ghufron diperiksa Dewas KPK

Dewas KPK Santai Jika Gugatan Ghufron ke PTUN Dikabulkan: Gak Apa-apa, Itu Berlaku ke Depan

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron ternyata juga menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024