VIVAnews - Pengusaha lampu menemukan kerancuan nomor HS dalam situs Indonesia National Single Window (www.insw.go.id) terutama pada komoditi lampu fluoresensi.
"Setelah dibandingkan, pada informasi yang ada di situs INSW dengan lampiran Permendag No.60/2008, terjadi perbedaan nomor HS," kata Ketua Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo) John Manoppo di Jakarta, Rabu, 11 Februari 2009. Permendag No.60/2008 adalah peraturan yang mengatur tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu.
John menemukan dua nomor HS untuk lampu mengalami kerancuan. Nomor HS sendiri adalah nomor klasifikasi yang diberikan untuk setiap produk.
Dalam situs INSW tertulis (Komoditi wajib SNI) Tusuk Kontak dan Kotak Kontak bernomor HS 8539.31.90.20 dan (Komoditi wajib SNI) Lampu Swa Ballast untuk pelayanan pencahayaan umum, persyaratakan keselamatan bernomor HS 8539.31.90.90.
Padahal, kata John, dua nomor HS tersebut untuk komoditi lampu fluoresensi sesuai lampiran Permendag dan Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI) 2007 dengan perincian, (Komoditi wajib SNI) Lampu fluorensensi kompak bernomor HS 8539.31.90.20 dan (Komoditi wajib SNI)lain-lain bernomor HS 8539.31.90.90.
Aperlindo pada hari ini, 11 Februari 2009, mengirimkan surat konfirmasi ke Departemen Perindustrian untuk meluruskan masalah detail tersebut. "Pemerintah bilang akan segera memeriksa dan mengganti jika memang ada kesalahan," ujarnya.
John mengaku beberapa importir dari China sempat komplain atas kerancuan informasi ini. "Mereka bertanya-tanya mana yang benar untuk bisa impor sesuai ketentuan baru," katanya. Jika masalah detail ini belum segera diselesaikan, menurut John, akan berpotensi menimbulkan "permainan" di Bea Cukai.
"Bisa jadi under HS, terus karena dilihat HSnya beda dan tidak diatur wajib sesuai ketentuan, maka akan diloloskan dengan mudah," kata dia. Perbedaan nomor ini, kata John, juga perlu diwaspadai oleh lembaga verifikasi (surveyor) yang ditunjuk pemerintah.
John meminta pemerintah memeriksa ulang semua HS, tidak hanya di komoditi lampu. "Setelah dilihat ternyata yang lain juga ada, misalnya kompor gas bahan bakar LPG satu tungku dengan sistem pemantik mekanik dengan 3 HS berbeda tapi ternyata keterangannya sama," kata dia.
VIVA.co.id
6 Mei 2024
Baca Juga :
Barang Paling Laris
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Ada beberapa berita yang banyak sekali dibaca di laman VIVA Tekno pada hari Minggu kemarin, seperti gamers harus wangi serta spesifikasi Xiaomi Pad 6S Pro harga Rp8 juta.
Samsung juga memahami kebutuhan pengguna yang mencari smartphone dengan keseimbangan antara performa dan harga. Seri Galaxy A dan M hadir untuk menjawab kebutuhan tersebu
Dirilis pada tahun 2020, MacBook Pro M1 masih menjadi laptop yang dicari banyak orang. Alasannya, laptop ini membawa chip Apple M1 yang inovatif, menawarkan performa gaha
Gamer juga Harus Wangi
Digilife
5 Mei 2024
Gamer jangan lupa untuk mandi dan menggunakan 'body spray' atau parfum yang bikin badan segar sepanjang hari selama 'nge-game'.
Infinix kembali memanjakan pengguna di Indonesia dengan merilis dua ponsel baru, Note 40 Pro 5G dan Note 40 Pro+ 5G.
Selengkapnya
Partner
Rita Darmawati, Komisioner KPU Jombang bidang Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Jombang, mengatakan bahwa tes CAT dimulai pada
Di era digital ini, banyak anak menghabiskan waktu mereka di depan gadget dan televisi. Jarang sekali mereka bersentuhan dengan alam dan lingkungan sekitar. Hal ini tentu
Menguak Kekayaan Indira Chunda, Putri Eks Mentan SYL yang Beli Skincare dari Anggaran Kementan
Siap
16 menit lalu
Kasus korupsi eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) kembali menyita perhatian publik sejak keluarganya diduga ikut menikmati uang haram tersebut, termasuk Indira Chunda
Kemenag menyampaikan, pelunasan biaya haji sudah ditutup dan kuota haji Indonesia sudah terpenuhi. Bila nekat berangkat dengan visa nonhaji, ancamannya deportasi.
Selengkapnya
Isu Terkini