Setahun Pendiri Wikileaks Sembunyi di Kedutaan Ekuador

Julian Assange bertahan di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris.
Sumber :
  • Reuters/ Anthony Devlin
VIVAnews
- Hari ini, 19 Juni 2013, genap setahun pendiri Wikileaks, Julian Assange, bersembunyi di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris. Assange setahun lalu mendatangi Kedutaan ini meminta suaka setelah Swedia mengenakan dakwaan pelecehan seksual dan pemerkosaan atas pria berusia 41 tahun itu.


Dalam wawancara dengan Reuters, menandai satu tahun suaka ini, Assange menyatakan belum akan meninggalkan kedutaan ini dalam waktu dekat. Pria asal Australia ini masih mengkhawatirkan pihak Inggris menangkapnya untuk diserahkan ke Swedia dan negeri di Skandinavia itu lalu menyerahkannya ke Amerika Serikat yang saat ini sedang mengadili bocornya kawat-kawat diplomatik mereka.


"Saya tak menyatakan saya tidak akan meninggalkan tempat ini," kata Assange. "(Namun) pengacara saya menyarankan tidak meninggalkan kedutaaan karena terkait risiko penahanan dan ekstradisi ke Amerika Serikat."


Saat ditanya, apakah tetap berada di kedutaan, meski Swedia mencabut dakwaan atasnya, Assange menjawab, "Ya, benar."


Ekuador memberi status suaka politik atas Assange dan membolehkannya menempati selter di kedutaannya. Namun Inggris menyatakan secara terang, akan menahan pria itu jika meninggalkan kedutaan.

Tiga BUMN Ini Kolaborasi Perluas Layanan Pengujian Berstandar Internasional

Dalam wawancara yang digelar Jumat 14 Juni lalu namun diembargo sampai Rabu ini, Assange terlihat pucat karena tak pernah kena sinar matahari langsung, terjebak di dalam kedutaan seukuran rumah itu. Dia mengenakan celana jins, kemeja warna biru dan sepatu olahraga. Dia menyajikan sendiri teh untuk jurnalis yang mewawancarainya.
Penampakan AHY Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan Bareng Ribuan Warga Banyuwangi


Nisa 'Ratu Narkoba' Asal Aceh dan 5 Terdakwa Dituntut Mati di PN Medan
Saat wawancara, Assange menyempatkan memuji aksi Edward Snowden, bekas pekerja untuk National Security Agency (NSA) Amerika Serikat, yang membocorkan program mata-mata internet negeri itu. Dia juga sangat antusias bicara mengenai ambisi politiknya di Australia, di mana  Partai WikiLeaks sangat populer di sana.

Di akhir wawancara, Assange masih yakin ada cara untuknya kembali bebas. Kebanyakan solusi kasus internasional, katanya, secara teknis akhirnya diterapkan pihak ketiga seperti pengadilan internasional. "Saya mengharapkan hal ini terjadi juga di masalah ini," katanya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya