Google Janji Hapus Iklan Politik

Ilustrasi Google.
Sumber :
  • 9to5google.com
VIVAnews
- Iklan politik telah dilihat bertebaran di layanan internet milik Google, khususnya YouTube. Menanggapi hal ini, Google Indonesia menyatakan akan segera menghapus iklan tersebut.


"Google merupakan platform yang netral secara politik. Seperti yang telah disebutkan dalam pernyataan kebijakan kami, Google tidak mengizinkan iklan politik di Indonesia," tulis pernyataan resmi Google kepada
Vivanews
, Selasa, 8 Juli 2014.

Adik Arif Pembunuh Jasad Wanita dalam Koper Jadi Tersangka, Ini Perannya

Dalam pernyataan kebijakan iklan Google, ditulis bahwa Google Adwords tidak mengizinkan iklan tentang kandidat atau partai politik apabila hal ini dilarang oleh hukum. Semua iklan politik harus mematuhi undang-undang pemilu tingkat lokal. Diperkuat dalam pernyataan resminya, Google berjanji akan segera menghapus iklan politik yang ada.
Lippo Cikarang Bukukan Pra-Penjualan Rp 325 Miliar di Q1-2024, 23 Persen dari Target


Ada Kesempatan! Teuku Ryan Masih Bisa Ajukan Banding Jika Tak Setuju dengan Putusan Cerai
"Bila kami mengetahui adanya iklan yang melanggar kebijakan ini maka kami akan segera menghapus iklan tersebut," kata pihak Google.

Kebijakan ini memang sudah lama ada dalam kebijakan Google tentang pola beriklan. Bahkan di bagian bawah keterangan tersebut juga ditegaskan bahwa beberapa negara melakukan pelarangan iklan politik. Selain Indonesia, negara yang memiliki larangan iklan politik di Google adalah Brasil, Tiongkok, Jepang, Korea dan Vietnam.


Untuk kategori iklan politik di Indonesia, detail yang ditulis dalam pernyataan tersebut adalah melarang promosi kandidat politik dan partai politik. Hampir semua negara memiliki detil kebijakan yang sama, terkecuali Tiongkok.


Tiongkok mungkin memiliki detil larangan iklan politik paling banyak di Google Adwords. Selain melarang iklan pejabat negara atau politikus, Tiongkok juga melarang kritik terhadap partai Komunis atau pemerintahannya, melarang iklan terkait kemerdekaan Taiwan, kemerdekaan Tibet, Partai Demokratik Hong Kong, dan demonstrasi di Lapangan Tiananmen.


Hari ini, jelang H-1 pencoblosan pemilihan presiden 2014, beberapa iklan politik berseliweran di YouTube. Sayangnya iklan yang ditampilkan memberatkan salah satu pasangan capres sehingga bisa dikategorikan kampanye hitam.


YouTube merupakan salah satu layanan Google yang berbasis video. Pengiklan Adwords yang menggunakan platform video akan mendapatkan tempat di YouTube.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya