Twitter Bersihkan Konten Porno, 10 Juta Akun Bisa Diblokir

Selasa, 19 Mei 2015 - 11:50 WIB
Oleh :
Spanduk logo Twitter di depan Bursa Efek New York
Spanduk logo Twitter di depan Bursa Efek New York
Sumber :
  • REUTERS/Lucas Jackson
Photo Mini 1
VIVA.co.id
Baca Juga :
Mi Bikini yang Meresahkan Negara
- Situs mikroblog Twitter memperbaharui kebijakan kontennya. Situs 140 karakter itu menegaskan akan bersih-bersih akun yang berisi material pornografi.

Baca Juga :
Mahasiswi Pembuat Mie Bikini Dikenal Cerdas dan Kreatif

Twitter mengaku akan melarang dan bisa juga memblokir akun yang aktif mengunggah material 'panas' tersebut. Perang Twitter atas akun porno itu pun dipredksi akan mengorbankan banyak pengguna Twitter.
Baca Juga :
Saran Pakar Basmi Konten Porno di Streaming


Dikutip dari
Daily Star,
Selasa 19 Mei 2015, analis SunTrust Robinson Humphrey, Robert Peck, bersih-bersih Twitter itu diprediksi akan berdampak pada lebih dari 10 juta penggunanya.


Sontak saja, kebijakan Twitter itu membuat cemas beberapa publisitas
online
yang menggunakan akun Twitter. Sebab, selama ini Twitter dianggap platform yang nyaman untuk memuat material pornografi.


"Twitter merupakan salah satu platform mesia sosial yang tak mengaplikasikan banyak aturan sensor gambar kami. Jadi memang, Twitter merupakan alat jejaring untuk industri dewasa," ujar Mercedes Carrera, aktris dewasa.


Memang upaya bersih-bersih Twitter itu tak sepenuhnya akan menghapus semua konten porno. Situs itu hanya menegaskan sejauh konten melanggar persyaratan layanan, maka konten akan dilarang.


Twitter juga menegaskan agar para penggunanya juga aktif membersihkan konten porno dengan menandai atau
flagging
sebagai konten yang sensitif.


"Kami tak memediasi konten. Semua konten harus ditandai tepat sesuai dengan pedoman kami," demikian tulis kebijakan Twitter Media Policy.


Kebijakan bersih-bersih porno Twitter itu telah berdampak pada bisnis situs besutan Dick Costolo. Dilaporkan pendapatan kuartalan Twitter telah jatuh dari harapan. Saham Twitter telah anjlok 24 persen.

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dikutip dari
Halaman Selanjutnya