Waspada, WhatsApp Kumpulkan Informasi Pengguna

Sumber :
  • REUTERS/Barry Huang

VIVA.co.id - Jika Anda berpikir WhatsApp selama ini sebagai media komunikasi yang aman, Anda harus menyimak temuan terbaru peneliti dari Brno University, Republik Ceko dan University of New Haven, AS.

Hasil temuan studi yang dilakukan oleh F. Karpisek (Brno University of Technology) dan Ibrahim Baggili serta Frank Breitinger (Cyber ??Forensics Research & Education Group di University of New Haven) itu menemukan bahwa WhatsApp mengumpulkan informasi nomor ponsel, durasi panggilan dan kemudian menyimpannya dalam server platform messaging tersebut.

Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, penelit fokus mendalami protokol komunikasi yang dinamakan FunXMPP. Protokol ini merupakan bagian dari Extensible Messaging and Presence Protocol (XMPP) yang juga dipakai oleh Google dalam layanan GTalk mereka.

Peneliti mengatakan dengan menganalisa pertukaran pesan antara ponsel Android dan server WhatsApp dengan menggunakan alat khusus, mereka telah mampu membongkat protokol komunikasi tersebut dan bisa melihat bagian dalamnya.

"Alat ini (digunakan untuk memecah protokol) mungkin berguna untuk analisis lebih dalam protokol WhatsApp," tulis para peneliti dalam paper mereka dilansir dari Softpedia, Rabu, 28 Oktober 2015.

Berdasarkan temuan peneliti, disebutkan begitu ada masing-masing suara panggilan, pertama kali WhatsApp akan melakukan proses otentifikasi, memvalidasi pengguna yang terlibat dalam percakapan. Kemudian mengatur saluran komunikasi menggunakan kode media suara, Opus, pada frekuensi 8 atau 16 kHz.

Selain itu, dengan mengendus trafik jaringan panggilan uji coba, peneliti mampu menentukan bahwa WhatsApp mengirim metadata panggilan ke server mereka. Metadata yang dikirimkan meliputi nomor telepon, durasi panggilan, dan jenis kode audio yang digunakan dalam panggilan tersebut.

Peneliti mengatakan ada potensi pelanggaran privasi yang mungkin dilakukan WhatsApp. Peneliti menunjukkan ada potensi pelanggaran yang timbul dari penyimpanan data pada server jarak jauh WhatsApp.

Dengan temuan itu, peneliti mendesak para pakar lainnya untuk menganalisa trafik jaringan aplikasi messaging populer lainnya. Desakan itu, kata peneliti, agar komunitas forensik bisa memahami lebih baik artefak forensik dari trafik jaringan.

"Jadi bukan hanya mendalami data yang disimpan pada perangkat saja," kata peneliti. (ase)

Untung Rugi Enkripsi WhatsApp
Aplikasi WhatsApp

Pengamat: Enkripsi WhatsApp Kabar Baik untuk Koruptor

Enkripsi tersebut bagai dua mata koin.

img_title
VIVA.co.id
8 April 2016