Baidu, Kunci Dongkrak Kunjungan Turis China ke Indonesia

Kerja sama Kementerian Pariwisata dan Baidu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA.co.id – Demi mencapai target 10 juta wisatawan China untuk berkunjung ke Indonesia hingga 2019, Kementrian Pariwisata (Kemenpar) menggandeng perusahaan teknologi asal Tiongkok, Baidu, Inc untuk mempromosikan pariwisata Tanah Air.

Negara Ini Hapus Nama Israel dari Petanya

Menteri Pariwisata, Arif Yahya menyebutkan kerja sama dengan Baidu menjadi penting, sebab  China menduduki peringkat teratas dari sisi jumlah wisatawan dan maupun belanja yang dilakukan selama kunjungan ke luar negeri.

Namun, sayangnya, Arif mengatakan, jumlah wisatawan China yang berkunjung ke Indonesia masih sangat rendah. Pada 2015 menunjukkan, jumlah wisatawan China ke Indonesia sekitar 1,1 juta orang, sementara jumlah wisatawan China yang ke luar negeri mencapai lebih dari 100 juta orang.

China Hapus Israel dari Peta Dunia di Baidu dan Alibaba

"Kami memutuskan untuk menggandeng Baidu, perusahaan teknologi terkemuka berbasis di Tiongkok, sebagai mitra Kementerian Pariwisata dalam meningkatkan penyebaran informasi dan edukasi tentang keindahan Indonesia di Tiongkok, mengingat posisi kepemimpinannya serta besarnya jumlah pengguna Baidu di Tiongkok," ujar Arif saat pemaparannya di acara penandatangan MoU antara Kemenpar dan Baidu di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Kamis 25 Februari 2016.

Managing Director Baidu Indonesia, Bao Jianlei mengatakan, jumlah pengguna mesin pencarian Baidu di Tiongkok sekitar 600 juta pengguna. Bao menambahkan, salah satu platform Baidu, yaitu Baidu Travel menjadi mesin pencari referensi utama bagi wisatawan Tiongkok.

Baidu Operasikan Layanan Taksi Malam Tanpa Pengemudi di Wuhan

"Wisatawan Tiongkok menjadikan Baidu Travel sebagai referensi utama di online dalam berwisata ke luar negeri," ucap Bao.

Melalui kemitraan dengan Kemenpar, Bao mengatakan, Baidu akan membuat serangkaian lokakayra yang bertujuan untuk mengedukasi para penyedia informasi dunia pariwisata Indonesia secara online. Seperti biro perjalanan, pengelola destinasi wisata dan penyedia layanan penginapan atau perhotelan.

Selanjutnya, Baidu akan mencari informasi wisata yang menarik atau yang paling diminati oleh wisatawan China. Kemudian, gaya penyampaian terhadap mereka akan dilakukan semenarik mungkin.

Menurut Bao, gaya penyajian yang menarik menjadi salah satu kunci penting untuk memikat hati wisatawan China berkunjung ke Indonesia.

"Untuk itu, penting pula bagi kami berbagi informasi seputar apa yang diharapkan oleh wisatawan Tiongkok dalam kunjungannya ke luar negeri," kata Bao.

Seletah kerja sama ini, Kemenpar menargetkan penambahan wisatawan Tiongkok ke Indonesia menjadi 2,1 juta wisatawan. Kemenpar menargetkan tiga tempat wisata Indonesia yang paling diutamakan yaitu Bali, Jakarta dan Kepulauan Riau.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya