- VIVA co.id/ Dwi Royanto
VIVA.co.id – Ketua Tim Program Kreavititas Mahasiswa Penerapan Teknologi Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Rizki Nur, menjelaskan cara kerja alat Filter Udara Teruji (Fuji) ini.
Ia mengatakan bahwa filter khusus ini mampu ‘memecah’ ion berbahaya pada gas beracun menjadi ion-ion kecil yang ramah lingkungan.
Menurutnya, inti dari alat ini bekerja terletak pada reaktornya, yang berfungsi sebagai plasma nonthermal. Rizki mengaku, untuk membuat Fuji sebenarnya cukup sederhana.
"Alat ini tersusun dari sepasang elektroda. Elektroda negatif berupa sebuah grafit batangan dan elektroda positif berupa beberapa lembar pelat stainless steel," ujar Rizki, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 18 Juli 2017.
Keduanya, ia melanjutkan, disusun array ke samping dengan tujuan meningkatkan hasil reduksi. Filter positif disusun seperti penempatan slot pada komputer agar mempermudah pergantian dari elektroda positif.
Ion negatif dari gas cemaran akan menempel pada elektroda positif dan menyebabkan lapisan karat yang menempel di filter.
"Untuk cara kerja, lama-lama nanti kemampuan filter akan menurun, karena permukaan pelat pada elektroda positif sudah dipenuhi dengan ion negatif," tuturnya.
Lebih jauh Rizki mengungkapkan, Fuji bisa dipakai di berbagai industri kecil, seperti usaha pembuatan plakat, usaha penyepuhan emas dan platina, pemurnian logam (emas, perak, platina), serta perusahaan obat hingga tekstil.
"Adapun untuk laboratorium, Fuji bisa ditempatkan pada output dari kamar asam. Saat ini, Fuji telah dipakai sebuah perusahaan dan hasilnya baik," kata Rizki. (ase)
Udinus Semarang Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Semeru
Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang menyalurkan bantuan berbagai barang kebutuhan bagi masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang.
