Dibalik Tarif Mahal Transportasi Online di Jam-jam Tertentu

sorot ojek online - transportasi online - ojek uber
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA – Rideharing atau berbagi tumpangan, yang dalam bahasa awam disebut transportasi online, adalah inovasi teknologi yang muncul untuk menjawab kebutuhan transportasi yang terjangkau, efisien, dan aman. Fenomena ridesharing belum pernah ada sebelumnya. 

Nyerah karena COVID-19, Aplikasi Transportasi Online Pilih PHK Massal

Karena kebaruannya, ada sejumlah mitos yang berkembang di masyarakat tentang ridesharing yang belum tentu merefleksikan kenyataannya.

Ada beberapa mitos transportasi online yang masyarakat perlu pahami, untuk mengenal
lebih dekat moda transportasi berbagi tumpangan ini. Salah satu yang diamati pengguna, yakni harga layanan transportasi online mahal pada saat jam-jam sibuk. Apakah hal ini mitos atau fakta. 

Habis PHK 400-an Karyawan, Aplikasi Online Ini Batasi Pengemudi

Uber menjelaskan, biaya perjalanan bersifat dinamis, tergantung pada keseimbangan antara jumlah pemesanan dan ketersediaan mitra-pengemudi. Dinamika biaya perjalanan ini, menurut Uber, bukan siasat atau strategi perusahaan mengeruk keuntungan. 

"Itu tergantung keseimbangan mitra-pengemudi, bukan tergantung pada jam-jam tertentu dan bukan akal-akalan untuk meraup untung," tulis Uber dalam keterangan tertulisnya kepada VIVA, Senin 19 Maret 2018. 

Grab 'Bakar Duit' Rp7 Triliun di Vietnam, Takut Disalip Gojek

sorot ojek online - transportasi online - ojek uber

Uber menjelaskan, dalam hal terjadi lonjakan pemesanan perjalanan yang melebihi ketersediaan mitra pengemudi di sebuah area, maka secara otomatis algoritma terjadi kenaikan biaya. 

Namun kenaikan itu hanya bersifat sementara untuk menarik pengemudi mendatangi area penuh lonjakan permintaan. Uber akan memberikan insentif bagi mitra pengemudi yang
mendatangi lokasi tersebut sebab mitra ini rela menembus kemacetan dan menempuh waktu yang lebih lama untuk sampai ke lokasi yang penuh permintaan penumpang. 

"Sebaliknya, saat permintaan dan ketersediaan semakin seimbang, biaya akan berangsur normal," kata Uber Indonesia.

Perusahaan yang pusatnya dari San Francisco, Amerika Serikat ini menyarankan bagi penumpang yang tak suka atau enggan menunggu terlalu lama, harga dinamis itu akan menjadi solusi. 

Sebaliknya, bagi penumpang yang tak begitu terburu-buru, bisa menunggu beberapa saat hingga biaya perjalanan kembali normal. 

Uber mengatakan konsep biaya dinamis adalah metode yang umum, tak hanya dijalankan oleh perusahaan penyedia solusi transportasi online. 

Konsep harga itu juga diterapkan oleh industri-industri yang sering mengalami tingkat permintaan fluktuatif. 

"Seperti harga tiket pesawat dan kamar hotel yang menerapkan harga real-time sesuai permintaan pasar pada saat itu," jelas Uber. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya